Fitoestrogen adalah makanan dan sarana herbal yang memengaruhi kadar estrogen dalam tubuh Anda. Zat-zat ini memiliki aksi yang lebih lemah daripada terapi penggantian hormon atau estrogen yang dihasilkan oleh tubuh Anda, dan ini dapat menguntungkan Anda dengan memblokir reseptor hormon atau memberikan efek estrogen tingkat rendah. Namun, karena makanan dan herbal ini memiliki efek pada fungsi hormonal tubuh Anda, jangan mengonsumsi fitoestrogen dalam jumlah besar tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dasar
Fitoestrogen adalah ramuan dan makanan yang meniru efek estrogen dalam tubuh Anda. Karena mereka adalah bentuk estrogen yang lebih lemah, mereka memberikan stimulasi yang lebih lemah dari situs reseptor sel. Ini dapat menyebabkan dua manfaat. Pertama, bagi mereka yang memiliki estrogen dalam jumlah tinggi, makanan ini secara kompetitif mengikat dengan situs reseptor dan mengurangi efek keseluruhan estrogen. Itu bisa mengurangi risiko wanita terkena kanker payudara. Kedua, untuk wanita pascamenopause, fitoestrogen meniru estrogen yang cukup untuk mengurangi gejala hot flashes.
Makanan
Fitoestrogen makanan berasal dari tiga jenis bahan kimia. Isoflavonoid berasal dari produk kedelai dan kacang lainnya. Kacang kedelai mengandung fitoestrogen dalam jumlah tinggi, seperti halnya kebanyakan kacang. Ligan adalah jenis lain dari phytoestrogen dan terkonsentrasi di biji rami, tetapi juga ditemukan di brans dan sereal lainnya. Alfalfa dan clover sprouts mengandung jumlah tinggi phytoestrogen coumestan, tetapi Anda dapat menemukan jenis ini dalam kacang polong dan lima kacang juga. Lebih dari 300 makanan memiliki beberapa bentuk fitoestrogen di dalamnya.
Rempah
Beberapa herbal memiliki efek fitoestrogen, tetapi beberapa herbal secara keliru dianggap termasuk dalam kategori ini. Beberapa herbal yang memiliki efek ini termasuk semanggi merah, alfalfa, hop, licorice, thyme dan verbena. Ubi liar, saw palmetto dan chasteberry tidak memiliki efek fitoestrogen. Beberapa ramuan meniru beberapa efek estrogen, tetapi tidak benar fitoestrogen, termasuk dong quai, ginseng dan black cohosh.
Kanker payudara
Para peneliti mempelajari fitoestrogen paling sering bersamaan dengan kanker payudara. Studi kedelai menunjukkan hasil yang bertentangan, dan studi tersebut tidak dirancang dengan baik, menurut Cornell University. Studi terhadap wanita yang mengonsumsi produk kedelai kadang-kadang menunjukkan penurunan kejadian kanker payudara, tetapi studi tersebut dilakukan pada populasi kecil, hanya berfokus pada populasi Asia, dan tidak banyak penelitian yang dilakukan. Penelitian terhadap fitoestrogen lignan dan coumestan menunjukkan harapan dalam penelitian pada hewan, tetapi para peneliti perlu melakukan lebih banyak penelitian pada manusia sebelum rekomendasi dibuat.