Zat besi adalah mineral yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh melalui aliran darah, menyediakan energi dan merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel terhadap kerusakan. Terkadang obat-obatan dapat mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh atau bagaimana tubuh memanfaatkan mineral ini. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat yang Anda minum dan efek sampingnya untuk menghindari kekurangan potensial.
Obat untuk refluks
Obat yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit refluks gastroesofageal, atau GERD, dapat mengubah pH asam lambung, sehingga tubuh lebih sulit untuk menyerap zat besi, menurut University of Maryland Medical Center. Kategori H2 receptor blocker dari obat untuk refluks, yang meliputi ranitidine dan famotidine, dapat mengganggu penyerapan zat besi, sementara inhibitor pompa proton, seperti lansoprazole, belum menunjukkan efek yang sama. Bicarakan dengan dokter Anda tentang apakah Anda berisiko kekurangan zat besi jika Anda minum obat untuk refluks Anda.
Antibiotik
Beberapa antibiotik, yang dikenal sebagai aminoglikosida, juga menguras zat besi dalam tubuh. Obat-obatan ini termasuk gentamisin, neomisin, dan tobramycin. Jika Anda menggunakan antibiotik untuk jangka waktu yang lama, bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko penipisan vitamin dan mineral dan bagaimana Anda bisa menambah makanan untuk mengurangi risiko defisiensi.
Obat Kolesterol
Obat untuk kolesterol tinggi yang disebut asam empedu sequestran, seperti cholestyramine dan cholestipol, membantu menurunkan kadar kolesterol, tetapi juga dapat mengganggu penyerapan zat besi. Linus Pauling Institute di Oregon State University menyarankan minum kolestyramine dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi suplemen zat besi untuk menghindari masalah penyerapan. Jika Anda menggunakan obat untuk kolesterol tinggi, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang risiko efek buruk pada penyerapan zat besi dan cara menghindari kekurangan mineral ini.
