Masalah pernapasan setelah berolahraga

Daftar Isi:

Anonim

Sesak napas atau masalah pernapasan melibatkan sulit bernapas yang tidak terkait dengan intensitas aktivitas fisik. Masalah pernapasan setelah latihan dapat merupakan efek samping dari obat, gejala masalah kesehatan atau indikasi stres atau kecemasan. Berhenti untuk mengatur napas setelah latihan yang berat adalah normal, sementara mengi, sesak di tenggorokan dan batuk menggonggong dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda secara konsisten mengalami kesulitan bernapas setelah berolahraga.

Seorang wanita muda menarik napas setelah berolahraga di taman. Kredit: 4774344sean / iStock / Getty Images

Asma yang disebabkan oleh olahraga

Sesak di dada Anda, mengi, batuk atau sesak napas mungkin merupakan gejala asma yang disebabkan oleh olahraga. Orang dengan asma yang diinduksi olahraga umumnya tidak memiliki gejala kecuali selama aktivitas fisik. Beberapa faktor dapat memperburuk gejala asma, termasuk udara dingin atau kering, jumlah serbuk sari yang tinggi, bahan kimia, infeksi pernapasan atau polusi udara. Sementara latihan aerobik lebih cenderung memicu gejala asma daripada latihan kekuatan, perawatan yang tepat dapat menempatkan Anda pada jalur untuk melakukan latihan aerobik yang intens. Jika Anda menduga Anda menderita asma yang disebabkan oleh olahraga, konsultasikan dengan dokter Anda untuk opsi perawatan.

Efek Samping Farmasi

Individu yang menggunakan obat-obatan tertentu dapat mengalami masalah pernapasan setelah berolahraga sebagai akibat dari efek samping yang berkaitan dengan farmasi. Obat-obatan yang membantu tubuh Anda mempertahankan kalium, seperti yang untuk sindrom pramenstruasi atau kondisi jantung, termasuk sesak napas dalam daftar efek samping. Interferon, yang diresepkan untuk pasien kanker dan hepatitis juga dapat mempengaruhi pernapasan. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami masalah pernapasan setiap kali berolahraga atau jika ada gejala tambahan, seperti nyeri dada atau mual.

Stres berlebih

Sejumlah kecil stres dalam hidup Anda sering kali membantu, karena dapat membantu dengan motivasi dan produksi. Namun, terlalu banyak stres dapat membahayakan kesehatan fisik, mental, dan emosi Anda. Stres yang konsisten sering mengarah pada kecemasan, yang seringkali termasuk gejala fisik termasuk sakit kepala, denyut jantung yang cepat dan masalah pernapasan, menurut MedlinePlus. Latihan yang intens ketika Anda merasa stres atau cemas dapat menyebabkan masalah pernapasan. Selain itu, tambahan kafein, merokok, dan kurang tidur meningkatkan risiko masalah pernapasan setelah berolahraga. Aktivitas fisik harian, diet sehat dan teknik relaksasi dapat meredakan stres dan mengurangi kemungkinan masalah pernapasan setelah berolahraga.

Efek Penuaan

Gaya hidup, kondisi fisik, dan usia Anda semua berperan dalam masalah pernapasan setelah berolahraga. Laju udara yang berjalan melalui paru-paru mulai menurun secara bertahap setelah usia 30 tahun, sehingga kemungkinan Anda akan mengalami sesak napas setelah berolahraga. Otot antara tulang rusuk dan otot-otot yang membentuk diafragma melemah seiring pertambahan usia, yang membuatnya bekerja lebih keras untuk menyediakan aliran udara yang diperlukan. Olahraga teratur sebenarnya meningkatkan kapasitas pernapasan paru-paru Anda. Hindari merokok dan polutan udara lainnya untuk meminimalkan efek penuaan pada paru-paru Anda. Beristirahatlah jika Anda mengalami sesak napas, atau berbicara dengan dokter Anda jika Anda mencurigai suatu kondisi yang lebih serius.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Masalah pernapasan setelah berolahraga