Kunyit adalah rempah alami, berasal dari India, yang secara tradisional digunakan tidak hanya untuk membumbui makanan, tetapi juga untuk manfaat terapeutiknya. Digunakan secara luas dalam pengobatan Ayurvedic selama berabad-abad, curcumin adalah bahan aktif dalam kunyit dan bertanggung jawab atas efek antioksidannya yang memberi kesehatan.
Tip
Meskipun nama-nama tersebut sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan antara kunyit dan kurkumin. Curcumin adalah pigmen yang berasal dari akar tanaman Curcuma longa, umumnya dikenal sebagai kunyit, menurut Pubchem.
Perbedaan Nutrisi Antara Kunyit dan Kurkumin
Kunyit, bumbu kekuningan yang memberi warna cerah pada kari, adalah sumber mangan yang sangat baik, memasok 26 persen dari nilai harian yang direkomendasikan (DV) per sendok teh, menurut USDA. Mangan mengaktifkan enzim dalam tubuh Anda yang memainkan peran penting dalam metabolisme asam amino, karbohidrat dan kolesterol, menurut Linus Pauling Institute.
Per sendok teh, kunyit memasok 9 persen dari DV untuk besi, menyatakan USDA. Zat besi sangat penting untuk produksi sel darah merah yang sehat, yang disebut hemoglobin, yang penting untuk mengangkut oksigen ke setiap organ dalam tubuh Anda.
Mineral dan vitamin lain dalam kunyit yang berkontribusi bagi kesehatan Anda termasuk:
- Tembaga
- Kalium
- Magnesium
- Fosfor
- Seng
- Vitamin E
Satu sendok teh kunyit bubuk juga mengandung 3 persen DV untuk serat, yang penting untuk kesehatan sistem pencernaan Anda, dan 1 persen DV untuk protein.
Manfaat Curcumin untuk Kesehatan Anda
Kunyit mengandung senyawa farmakologis curcuminoid, yang bertindak sebagai antioksidan yang menghambat pembentukan radikal bebas. Manfaat Curcumin untuk kesehatan Anda juga berasal dari sifat analgesik, antiinflamasi, antiseptik, dan antikarsinogeniknya, menurut tinjauan umum dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam, Biologi dan Kedokteran, yang diterbitkan pada Januari-Juni 2013.
Efek anti-inflamasi dan antioksidan dari kunyit dan ekstrak kurkuminnya juga digunakan untuk mengobati keluhan pencernaan termasuk konsumsi, diare dan penyakit hati, menurut National Institutes of Health. Kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional India untuk mengobati kondisi termasuk infeksi saluran pernapasan atas dan sedang dievaluasi untuk pengobatan diabetes, kolesterol tinggi dan beberapa kondisi hati. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan keamanan penggunaan jangka panjang dalam dosis tinggi.
Manfaat Curcumin adalah subjek dari analisis meta Oktober 2017, yang diterbitkan dalam Nutrition Journal, yang mengkaji studi yang melibatkan 649 pasien untuk menilai efek potensi efek penurun lipidnya, termasuk LDL dan kolesterol HDL dan trigliserida. Peningkatan kadar lipid dalam darah berkontribusi terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan dari analisis meta menemukan kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit jantung dengan meningkatkan kadar lemak darah. Penulis menyarankan bahwa curcumin dapat digunakan sebagai suplemen makanan yang ditoleransi dengan baik untuk obat konvensional. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis yang tepat dan frekuensi obat curcumin.
Efek Samping dan Interaksi
Digunakan sebagai zat penyedap atau pewarna untuk makanan, kunyit dianggap aman oleh FDA, menurut Linus Pauling Institute. Curcumin tersedia sebagai suplemen makanan tanpa resep dokter. Untuk memenuhi standar, suplemen curcumin harus mengandung 95 persen curcumoids, tetapi mereka sering juga mengandung senyawa lain untuk meningkatkan bioavailabilitas.
Dalam kebanyakan kasus, efek samping curcumin dan kunyit jarang terjadi. Suplemen Curcumin memiliki tingkat keamanan yang mapan dan belum menghasilkan efek samping yang serius, lapor sebuah studi di Foods yang diterbitkan pada Oktober 2017. Namun, beberapa subjek yang menerima 500 hingga 12.000 miligram curcumin mengalami efek samping negatif, termasuk diare, sakit kepala, bangku ruam dan kuning. Masih belum jelas apakah reaksi berasal dari curcumin atau zat lain dalam suplemen.
Dari hasil penelitian in vitro yang menemukan curcumin dapat menghambat pembekuan darah, Linus Pauling Institute melaporkan bahwa para peneliti menyarankan potensi suplemen kunyit untuk meningkatkan risiko perdarahan pada orang yang memakai obat antikoagulan. Jika Anda mengonsumsi warfarin, aspirin, atau obat lain untuk mengurangi pembekuan darah, berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen kunyit atau kurkumin dalam jumlah besar.