Tinggi Antioksidan
Madu jeruk blossom menyediakan berbagai antioksidan alami untuk diet. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Kimia Analitik dan Bioanalitik" pada tahun 2011, para peneliti dari Universitas Wina menguji kandungan flavonoid dari berbagai varietas madu, termasuk bunga jeruk. Madu jeruk blossom mengandung quercetin, hesperitin, luteolin, kaempferol, galangin, naringenin, dan isorhamnetin - antioksidan dengan efek antiinflamasi, anti alergi, anti kanker, dan penunjang kekebalan tubuh. Antioksidan dalam madu bunga jeruk dapat membantu melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Sumber Mineral yang Baik
Madu jeruk blossom dapat menjadi sumber mineral yang baik untuk mendukung nutrisi pada manusia. Dalam analisis nutrisi yang diterbitkan dalam "Talanta" pada 2005, peneliti dari University of Seville menguji madu bunga jeruk untuk kandungan mineralnya. Seng, boron, mangan, magnesium, kalsium, selenium, tembaga, kalium dan natrium semuanya ditemukan dalam madu bunga jeruk; Namun, levelnya sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis dari mana madu itu dikumpulkan.
Efek Anti-Bakteri
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam "Anaerobe" pada tahun 2011, para peneliti Yunani menguji efek dari beberapa jenis madu, termasuk bunga jeruk, pada kultur bakteri di laboratorium. Madu jeruk blossom menunjukkan sifat antibakteri yang signifikan terhadap berbagai patogen, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella enterica dan lainnya. Persiapan menggunakan madu bunga jeruk sebagai agen antibakteri alami harus mencakup setidaknya 20 persen madu, karena ini dianggap pengenceran minimum yang diperlukan untuk menghambat bakteri. Para peneliti menyimpulkan bahwa dengan semakin banyak patogen menjadi resisten terhadap antibiotik, kebutuhan akan agen antibakteri lainnya seperti madu bunga jeruk semakin meningkat.
Bantuan Penyembuhan Luka
Semua varietas madu, termasuk bunga jeruk, memiliki sifat penyembuhan luka. Dalam ulasan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Prancis "Revue de Chirurgie Orthopédique et Traumatologique" pada tahun 1993, para peneliti membandingkan 40 percobaan berbeda yang menguji kapasitas penyembuhan luka dari madu. Para penulis menyimpulkan bahwa madu efektif dalam mendukung penyembuhan jaringan pada 88 persen kasus, dan merupakan pilihan perawatan yang sederhana dan aman bagi pasien.
Go Raw
Madu jeruk blossom aman dan ditoleransi dengan baik oleh mayoritas populasi. Jika Anda memiliki alergi terhadap lebah atau produk jeruk maka Anda harus menghindari produk madu jeruk. Menurut Dr Michael Murray dan Dr Joseph Pizzorno, penulis "The Encyclopaedia of Healing Foods, " madu kehilangan nilai obatnya ketika dipasteurisasi atau diklarifikasi. Saat memilih madu bunga jeruk, beli merek yang menawarkan pilihan madu mentah.