Gula memberikan manfaat kesehatan dan konsekuensi negatif. Ini memasok sumber energi penting yang mudah bagi tubuh untuk dimetabolisme dan digunakan. Namun, jika Anda mengonsumsi gula dalam jumlah besar, Anda dapat meningkatkan risiko obesitas dan komplikasi yang bisa ditimbulkannya seperti diabetes dan penyakit jantung. Efek gula muncul karena cara tubuh mencerna dan kemudian menggunakannya.
Jenis Gula
Ada beberapa jenis gula, masing-masing yang mungkin memiliki efek berbeda pada pencernaan dan bagian tubuh lain yang terkait erat dengan pencernaan. Masing-masing bervariasi dalam struktur kimianya, yang menyumbang berbagai efek. Sukrosa adalah gula pasir biasa. Jenis lain termasuk fruktosa dalam buah-buahan dan laktosa dalam susu. Anda juga akan menemukan produk buatan manusia termasuk sirup jagung fruktosa tinggi, pemanis jagung dan molase. Selain itu, ada sejumlah pemanis buatan termasuk aspartam dan sakarin.
Pencernaan
Gula dipecah oleh enzim khusus untuk jenis gula. Misalnya, laktase mencerna laktosa dan maltase mencerna maltosa. Sukrosa dimetabolisme di usus kecil oleh enzim yang memecahnya menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa adalah bentuk gula yang beredar dalam aliran darah Anda yang dikendalikan oleh pankreas. Ketika Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, tubuh Anda melepaskan insulin untuk menyimpan jumlah berlebih. Gula menyediakan sumber energi vital, yang menjelaskan mengapa tubuh mencoba untuk menyimpan asupan makanan berlebih.
Efek Fruktosa
Mengkonsumsi minuman yang mengandung fruktosa dapat merusak pencernaan yang sehat. Sebuah studi oleh University of California, yang diterbitkan dalam edisi Mei 2009 dari "Journal of Clinical Investigation, " menemukan bahwa tubuh menangani glukosa dan fruktosa dengan sangat berbeda. Para peneliti menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme biologis untuk menangani glukosa. Fruktosa di sisi lain, meningkatkan pembentukan lemak atau lipid. Ini juga menurunkan sensitivitas insulin. Ini berarti bahwa tubuh menjadi semakin kebal terhadap efek insulin untuk menurunkan gula darah. Ini adalah risiko utama untuk mengembangkan diabetes.
Gula darah
Efek lain dari gula pada pencernaan berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah. Saat Anda mengonsumsi makanan yang mengandung gula, pencernaan melepaskan gula ke dalam aliran darah Anda. Jika kadar gula darah Anda meningkat, itu dapat menyebabkan rasa haus dan mual yang meningkat. Demikian juga, jika gula darah Anda meningkat, Anda mungkin mengalami sakit kepala atau pusing. Ini juga bisa memicu nafsu makan, yang bisa menyebabkan makan berlebihan. Tubuh Anda melepaskan hormon yang merangsang nafsu makan ketika kadar gula darah dan energi yang disediakannya turun di bawah kadar normal. Diet kaya gula Anda dapat mengatur panggung untuk kenaikan berat badan.