Cambridge Diet awalnya dikembangkan pada 1970-an di Cambridge University sebagai pengganti makanan rendah kalori yang terdiri dari tiga shake setiap hari. Ia mengklaim mengandung pengganti makanan lengkap bernutrisi, menurut Cambridgediet.com. Misalnya, formula asli getar mengandung 30 gram protein dan 110 kalori per shake, dengan total 330 kalori setiap hari. Ada rencana berbeda di mana klien mengonsumsi antara 400 dan 800 kalori setiap hari. Berbagai rasa tersedia, dan hanya dijual oleh distributor atau online. Beberapa efek samping menjadi perhatian.
Pembatasan Kalori
Tingkat keparahan pembatasan kalori yang terkait dengan rencana diet ini telah menjadi sumber kontroversi konstan selama hampir 40 tahun ketersediaan publik. Cambridge Diet dapat digolongkan sebagai VLCD, yaitu, diet yang sangat rendah kalori, mengingat fakta bahwa klien biasanya mengonsumsi kurang dari 800 kalori per hari. Sebagian besar dokter merekomendasikan minimum 1.200 kalori setiap hari, menurut Dietspotlight.com. Memang, sebagian besar dokter menganggap pembatasan kalori yang parah dari Diet Cambridge mendekati tingkat kelaparan.
Batu empedu
Salah satu efek samping potensial dari Diet Cambridge serta VLCD lainnya adalah pengembangan batu empedu, yaitu diagnosis kolelitiasis, seperti yang dijelaskan oleh Diet.com. Diet berat ke tempat penurunan berat badan dengan kecepatan tiga pon atau lebih per minggu, meningkatkan risiko seseorang terkena batu empedu, menurut Diet.com. Data menunjukkan bahwa seperempat dari orang yang menggunakan VLCD selama beberapa bulan akhirnya didiagnosis dengan kolelitiasis; Selain itu, sekitar sepertiga dari kasus ini akhirnya membutuhkan operasi kantong empedu. Jika Anda memiliki riwayat pribadi atau keluarga dengan masalah kandung empedu atau saluran empedu, disarankan agar Anda menghindari VLCD seperti diet Cambridge, dan mendiskusikan pilihan untuk menurunkan berat badan dengan dokter Anda.
Ketosis
Konsekuensi lain yang berpotensi serius dari Diet Cambridge adalah bahwa tubuh mengalami ketosis. Ketosis adalah ketika tubuh tidak mendapatkan kalori atau nutrisi yang dibutuhkannya untuk energi, dan mulai tidak hanya membakar simpanan lemaknya, tetapi juga massa ototnya, seperti dijelaskan oleh Diet.com. Ketosis adalah efek samping umum dari diet rendah karbohidrat atau VLCD. Lebih jauh, seperti dijelaskan oleh Diet.com, jika diet seperti itu dilanjutkan untuk jangka waktu yang lama, ketosis dapat mengakibatkan kerusakan serius pada ginjal dan hati. Namun, Diet Cambridge menyarankan untuk menginduksi ketosis sebagai proses yang sehat untuk menurunkan berat badan, yang sebagian besar komunitas medis sangat tidak setuju.
Dehidrasi
Situs web tersebut menyarankan bahwa delapan gelas air atau cairan lain perlu dikonsumsi setiap hari untuk menghindari dehidrasi. Jika tidak, Anda mungkin mengalami gejala dehidrasi seperti sembelit, pusing, kelelahan, dan sakit kepala.