Bubuk protein sebaiknya tidak menyebabkan sakit kepala. Jika Anda mengalami sakit kepala setiap kali mengonsumsi bubuk protein, Anda mungkin memiliki alergi terhadap protein whey. Protein whey adalah protein yang paling umum digunakan dalam kebanyakan minuman bubuk protein. Sakit kepala yang terbentuk setelah minum bubuk protein terkait dengan peradangan sinus yang menyebabkan tekanan di kepala. Bicaralah dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan pilihan perawatan yang tepat.
Bubuk Protein Whey
Kesehatan Anak menyatakan bahwa susu terbuat dari dua protein utama: whey dan kasein. Whey menyumbang sekitar 20 persen, sedangkan kasein adalah 80 persen sisanya. Whey adalah bagian cair dari susu, dan protein kasein adalah aspek dadih atau padat dari susu. Protein whey umumnya digunakan minuman protein, batangan dan suplemen lainnya. Jika Anda alergi terhadap susu, jangan mengonsumsi protein whey atau kasein.
Alergi Susu
Selama reaksi alergi terhadap susu, sistem kekebalan tubuh Anda menghasilkan antibodi imunoglobulin E, atau IgE, yang berusaha melawan protein susu, menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology. Sistem kekebalan Anda salah mengira protein sebagai zat berbahaya dan bereaksi seolah-olah itu berbahaya. Antibodi IgE menyebabkan bahan kimia lain merespons, seperti histamin. Histamin diproduksi oleh sel mast di jaringan lunak di seluruh tubuh, seperti rongga sinus.
Sinus Headache
Ketika histamin diproduksi di sinus, itu menyebabkan peradangan, iritasi, dan pembengkakan. Sinus yang bengkak memberi tekanan berlebihan pada berbagai bagian kepala lainnya. Tekanan ini dapat menyebabkan rasa sakit di pipi, mata, dahi dan telinga bagian dalam, menurut University of Maryland Medical Center. Sakit kepala sinus adalah rasa sakit yang tumpul dan berdenyut di bagian tengah kepala yang menjadi lebih buruk ketika Anda tiba-tiba berdiri atau membungkuk. Sakit kepala sinus mungkin merupakan tanda infeksi sinus dan harus diperiksa oleh dokter jika Anda menderita demam.
Pengobatan
Perawatan untuk sakit kepala sinus dari reaksi alergi terhadap protein whey dimulai dengan menghindari konsumsi whey. Alih-alih menggunakan bubuk berbasis protein whey, gunakan bubuk protein berbasis kedelai atau sayuran. Reaksi alergi ringan dapat diobati dengan antihistamin yang dijual bebas, menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology. Sakit kepala sinus diobati dengan dekongestan untuk mengurangi peradangan di rongga sinus dan penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan tekanan. Anda juga dapat menggunakan uap, pelembab udara dan pembilasan hidung untuk membantu melembabkan dan membersihkan rongga sinus.