Ataksia serebelar mempengaruhi sistem saraf dengan mengurangi keseimbangan dan koordinasi yang paling khas di batang, lengan dan kaki. Ada bentuk ataksia serebelar akut, progresif kronis dan rekuren, semuanya dengan gejala dan pengobatan yang serupa. Terapi fisik sering digunakan untuk membantu meringankan gejala ataksia serebelar. Diagnosis dan pengobatan ataksia serebelar harus dilakukan oleh seorang profesional medis.
Tentang Cerebellar Ataxia
Otak kecil adalah bagian otak yang mengontrol keseimbangan dan koordinasi. Ini tidak berfungsi dengan baik selama ataksia serebelar. Anak kecil paling sering didiagnosis menderita ataksia serebelar akut setelah infeksi virus. Ataksia serebelar saat ini dan kronis dapat terjadi akibat stroke, migrain, sklerosis multipel, tumor otak, kejang, dan penyakit genetik, penyakit akut atau autoimun lainnya.
Gejala dan Diagnosis
Gejala ataksia serebelar mungkin termasuk gerakan yang tidak terkoordinasi pada anggota gerak, kecanggungan, ketidakstabilan, gerakan mata abnormal dan keluhan visual. Diagnosis ataksia serebelar dilakukan oleh dokter dan tes mungkin termasuk keran tulang belakang, MRI atau CT scan, tes darah, analisis urin dan studi konduksi saraf.
Perawatan dan Terapi
Perawatan ataksia serebelar biasanya melibatkan perawatan kondisi yang mendasari serta gejalanya. Obat-obatan kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan koordinasi bersama dengan terapi okupasi atau fisik. Terapi digunakan untuk meningkatkan keseimbangan dan meningkatkan kemandirian pasien menggunakan teknik yang berfokus pada keseimbangan, postur dan meningkatkan koordinasi. Tujuan terapi termasuk meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh terhadap rangsangan luar, meningkatkan stabilisasi sendi, mengembangkan gaya berjalan independen dan fungsional untuk meningkatkan kemandirian. Prinsip-prinsip pelatihan termasuk berkembang dari latihan sederhana ke kompleks, berlatih latihan dengan mata terbuka dan tertutup dan memberikan dukungan dengan latihan di rumah dan kegiatan olahraga.
Terapi untuk Keseimbangan
Kurangnya keseimbangan adalah salah satu gejala utama ataksia serebelar dan terapi fisik digunakan untuk membantu meningkatkan keseimbangan. Menstabilkan trunkus dan otot-otot proksimal harus dimulai dengan aktivitas tikar seperti bergerak ke lengan bawah dari berbaring telungkup; merangkak; dan bergerak ke lutut dan ke posisi duduk. Pelatihan gaya berjalan juga harus dilakukan, karena ini merupakan indikator stabilisasi dan keseimbangan yang sangat baik. Terapi harus ditentukan oleh dokter dan dilakukan oleh ahli terapi fisik yang terlatih.
Terapi untuk Proprioception
Proprioception dikendalikan oleh otak kecil dan melibatkan mengetahui di mana bagian-bagian tubuh berada di ruang dan dalam kaitannya satu sama lain. Terapi melibatkan latihan plyometrik, papan keseimbangan dan latihan mini trampolin. Terapi getaran dan setelan juga digunakan untuk meningkatkan proprioception, postur dan gerakan. Yoga dan latihan kesadaran tubuh lainnya juga dapat dimasukkan dalam rencana perawatan untuk meningkatkan proprioception. Terapi harus ditentukan oleh dokter dan dilakukan oleh ahli terapi fisik yang terlatih.