Montelukast, atau Singulair, adalah obat asma yang digunakan untuk meredakan pernapasan, sesak dada, mengi dan batuk. Ini mengobati kesulitan bernafas selama latihan dan rinitis alergi. Meskipun perusahaan farmasi tidak melaporkan kenaikan berat badan sebagai efek samping, laporan anekdotal menunjukkan bahwa hal itu mungkin terkait dengan kenaikan berat badan.
Langkah 1
Menurunkan berat badan secara perlahan. Targetkan penurunan berat badan 1 hingga 2 lbs. per minggu. Jika Anda menurunkan berat badan terlalu cepat, Anda cenderung menambah berat badan kembali, menurut MayoClinic.com.
Langkah 2
Kurangi kalori. Cari tahu berapa banyak kalori yang biasanya Anda konsumsi dalam sehari menggunakan jurnal makanan, kemudian buat tujuan untuk mengurangi jumlah itu. Mengambil 500 kalori dari angka itu akan menghasilkan 1-lb. penurunan berat badan per minggu, tanpa memperhitungkan olahraga. Jurnal makanan juga dapat membantu jika Anda mencoba menentukan apakah makanan tertentu menyebabkan asma kambuh.
Langkah 3
Konsumsilah makanan rendah kalori dan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Buah dan sayuran juga sangat bermanfaat bagi penderita asma, karena mengandung antioksidan seperti vitamin A dan C, menurut MayoClinic.com. Antioksidan membantu mengurangi peradangan paru-paru yang disebabkan oleh radikal bebas, atau bahan kimia yang menyebabkan kerusakan sel.
Langkah 4
Konsumsi sayuran hijau, yang rendah kalori dan juga dapat membantu mengurangi peradangan paru-paru. Mereka kaya akan vitamin E, antioksidan yang dapat membantu menangkal serangan asma, menurut Go Ask Alice, layanan informasi kesehatan Universitas Columbia.
Langkah 5
Makan tomat dan buah-buahan dan sayuran merah lainnya. Lycopene, antioksidan yang memberi warna pada tomat, juga memiliki efek perlindungan terhadap serangan asma. Tomat sedang adalah camilan rendah kalori, dengan sekitar 20 kalori.
Langkah 6
Camilan kacang-kacangan dan biji-bijian, yang penuh lemak kenyal. Selenium, ditemukan dalam kacang Brazil, adalah antioksidan lain. Cobalah juga pilihan makanan ringan yang rendah kalori, padat nutrisi seperti yogurt rendah lemak, smoothie, popcorn, campuran trail dan buah kering.
Langkah 7
Konsumsilah makanan yang memiliki kadar air tinggi, seperti sup. Jika Anda memulai makan dengan sup, Anda mungkin akan mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan, menurut sebuah studi tahun 1999 oleh Barbara J. Rolls dan rekannya yang diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition."
Langkah 8
Lewati daging merah berlemak tinggi yang mendukung daging tanpa lemak seperti sirloin, ikan, kalkun dan ayam. Daging tanpa lemak memiliki lebih sedikit kalori dan lebih sedikit lemak jenuh. Kelebihan lemak jenuh adalah faktor risiko penyakit jantung, dan terlalu banyak lemak merupakan faktor risiko obesitas. Ikan adalah pilihan yang baik untuk penderita asma karena asam lemak omega-3 yang ditemukan di dalamnya dapat menangkal serangan asma, menurut Go Ask Alice dari Universitas Columbia.
Langkah 9
Berolahraga secara teratur. Mulailah secara bertahap jika Anda tidak berolahraga secara teratur untuk mencegah cedera. Tingkatkan intensitas rutinitas Anda saat ini jika Anda sudah rutin melakukan aktivitas fisik. Coba tambahkan serangan kecil aktivitas fisik ke dalam hari Anda. Ambil langkah daripada lift, atau berjalan ke tujuan Anda daripada mengemudi.
Langkah 10
Ambil tindakan pencegahan karena olahraga adalah pemicu asma yang umum. Simpan inhaler dalam jangkauan dan minum obat yang diresepkan. Dokter Anda mungkin merekomendasikan untuk menggunakan obat cepat bertindak tertentu tepat sebelum berolahraga. MayoClinic.com merekomendasikan untuk menjaga gejala di bawah kendali dengan melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan menghindari olahraga berat ketika Anda masuk angin. Pilih lingkungan yang lembab saat berolahraga. Hindari alergen seperti serbuk sari. Belajar bernapas melalui hidung ke udara hangat sebelum menyentuh paru-paru Anda. Tutup hidung dan mulut Anda di cuaca dingin.
Langkah 11
Konsumsilah makanan yang tinggi seratnya. Sertakan sedikit protein dan lemak di setiap makanan juga. Protein dan lemak keduanya meningkatkan rasa kenyang. Pilih lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam alpukat dan minyak zaitun, di atas lemak tidak sehat yang ditemukan dalam makanan goreng dan makanan ringan kemasan.
Langkah 12
Makan sarapan. Makan sarapan mengurangi rasa lapar di kemudian hari, memberi Anda energi untuk meningkatkan aktivitas fisik harian dan membuat Anda berada di jalur untuk membuat pilihan sehat sepanjang hari, menurut MayoClinic.com.
Langkah 13
Konsumsilah makanan kecil dan sering, yang akan membuat Anda tidak terlalu lapar pada satu titik dan menjaga gula darah Anda stabil. Makan berlebihan juga merupakan pemicu asma, menurut Go Ask Alice dari Columbia University.