Bagaimana diet mempengaruhi kinerja atletik

Daftar Isi:

Anonim

Diet dapat memiliki dampak besar pada kinerja atletik. Kalori dan nutrisi yang tidak memadai dapat merusak bahkan atlet yang paling terkondisi, sementara keseimbangan energi dan makronutrien yang tepat akan membantu setiap atlet melakukan yang terbaik. Kebutuhan makanan akan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis tubuh, dan olahraga individu. Bicaralah dengan dokter, ahli gizi, atau pelatih Anda untuk menentukan kebutuhan nutrisi unik Anda.

Seorang wanita menggigit apel. Kredit: Wavebreakmedia Ltd / Wavebreak Media / Getty Images

Persyaratan Energi

Asupan kalori mungkin merupakan aspek terpenting dari nutrisi olahraga. Kalori adalah unit energi yang digunakan oleh tubuh Anda untuk mengisi semua fungsi dan aktivitas tubuh. Semakin tinggi tingkat aktivitas individu, semakin tinggi kebutuhan kalorinya. Sebagai contoh, pelari maraton akan membutuhkan asupan energi yang jauh lebih tinggi daripada pegolf. Asupan kalori yang tidak memadai dapat menyebabkan atlet merasa lemas dan lemah dan secara negatif memengaruhi koordinasi dan konsentrasi.

Kebutuhan Makronutrien

Untuk kinerja optimal, atlet harus mengikuti diet yang mencakup keseimbangan dari tiga makronutrien: karbohidrat, protein, dan lemak. Karena karbohidrat adalah sumber bahan bakar pilihan tubuh, sebagian besar atlet membutuhkan makanan yang kaya akan sumber karbohidrat sehat, seperti oatmeal, beras merah, pasta gandum, buah-buahan dan sayuran. Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki serat otot yang rusak selama pelatihan. Sumber protein tanpa lemak yang sehat termasuk ikan, dada ayam, daging sapi tanpa lemak, telur, dan susu rendah lemak. Lemak adalah komponen terakhir dari diet sehat, tetapi harus dimakan dalam jumlah sedang. Tetap pada sumber sehat rendah lemak jenuh, seperti kacang-kacangan, mentega almond dan minyak zaitun.

Bagaimana diet mempengaruhi kinerja atletik