Zat besi adalah nutrisi yang penting, tetapi orang-orang dengan hemochromatosis menumpuk jumlah zat besi yang berlebihan di dalam tubuh mereka. Meskipun mengonsumsi makanan yang sama dengan orang yang tidak terpengaruh, usus mereka menyerap lebih banyak zat besi. Kelebihan timbunan zat besi di hati, jantung, pankreas dan hipofisis, berpotensi menyebabkan sirosis, kanker hati, diabetes dan penyakit jantung. Meskipun peningkatan penyerapan zat besi yang harus disalahkan, diet yang mengandung zat besi dalam jumlah sedang tidak dianjurkan.
Mulailah dengan Diet Sehat
Secara umum, orang-orang dengan hemochromatosis harus mengikuti diet yang sehat untuk jantung. Pedoman praktik klinis untuk hemochromatosis yang diterbitkan oleh American Association for Study of Liver Diseases pada 2011 menyatakan bahwa tidak perlu membatasi asupan makanan kaya zat besi secara alami. Pedoman lebih lanjut menekankan bahwa menarik darah secara berkala - terapi mengeluarkan darah - lebih penting untuk menurunkan kadar zat besi daripada diet tertentu.
Apa yang Harus Dihindari
Asupan zat besi yang berlebihan jelas harus dihindari pada orang dengan hemochromatosis. Makanan yang diperkaya zat besi, termasuk sereal sarapan yang diperkaya, bilah gizi, dan makanan tambahan, tidak boleh dikonsumsi. Suplemen vitamin dan mineral yang mengandung zat besi juga harus dihindari. Meskipun vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi, tidak perlu menghindari makanan kaya vitamin C. Namun, suplemen vitamin C harus dihindari, menurut pedoman AASLD.
Pedoman dari Asosiasi Eropa untuk Studi Hati yang diterbitkan pada 2010 juga menekankan diet yang umumnya normal, tetapi menghindari makanan yang diperkaya zat besi dan vitamin yang mengandung zat besi. Pedoman ini mencatat bahwa alkohol meningkatkan kerusakan hati dan dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam hemochromatosis. Meskipun mereka tidak secara khusus merekomendasikan menghindari alkohol berlebihan, ini akan lebih bijaksana.
