Manfaat kesehatan dari teh melati

Daftar Isi:

Anonim

Teh melati telah diproduksi di Cina selama hampir 700 tahun dan merupakan teh rasa Cina yang paling populer. Itu dibuat menggunakan teh hijau paling sering, tetapi juga bisa dibuat dari teh oolong. Daun teh longgar berkualitas tinggi dicampur dengan kelopak melati, memberikan teh rasa lembut, agak manis dan aroma aromatik. Teh melati sangat sehat karena tinggi dalam kelompok antioksidan kuat yang dikenal sebagai katekin. Teh melati menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko kanker, detak jantung yang lebih rendah, tekanan darah, stroke dan kadar kolesterol.

Secangkir teh melati dan bunga melati di atas tikar kayu.

Tingkat kanker kerongkongan yang lebih rendah

Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Nutrisi" menemukan hubungan terbalik yang signifikan antara frekuensi konsumsi teh dan risiko terkena kanker sel skuamosa esofagus. Orang-orang dalam studi yang mengkonsumsi teh paling tidak difermentasi, termasuk teh hijau, oolong dan melati (teh tanpa fermentasi lebih tinggi antioksidan) memiliki risiko 0, 5 kali lebih rendah terkena SCC, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh. Teh hitam difermentasi, dan dengan demikian tidak setinggi katekin.

Suasana Hati Yang Tenang dan Penurunan Denyut Jantung

Apa yang membuat teh melati unik adalah aromanya yang menyenangkan dan lembut. Ini berasal dari memadukan daun teh dengan kelopak bunga melati. Bau teh melati telah ditemukan menawarkan efek sedatif. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh "European Journal of Applied Physiology, " para peneliti menyelidiki efek aroma teh melati pada keadaan mood dan aktivitas saraf otonom dari 24 sukarelawan sehat. Baik aroma lavender dan teh melati juga menenangkan suasana hati dan secara signifikan menurunkan detak jantung. Efek menenangkan ini bermanfaat untuk tekanan darah tinggi yang diinduksi stres.

Mengurangi Risiko Stroke dan Menurunkan Kolesterol

Sebuah studi Cina menyelidiki apakah konsumsi teh secara independen terkait dengan prevalensi stroke. Para peneliti menyimpulkan bahwa ada korelasi terbalik yang kuat antara minum teh dan stroke, terlepas dari faktor risiko lainnya. Semakin banyak teh yang dikonsumsi, semakin besar manfaat perlindungannya. Konsumsi teh> 150 g per bulan (baik teh hijau, hitam atau melati) secara statistik signifikan dalam mengurangi risiko stroke.

Meskipun penelitian perlu dilakukan pada manusia untuk menarik kesimpulan, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau Cina dan teh melati memiliki efek penurun kolesterol darah dan hati yang signifikan. Kadar kolesterol darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung. Teh ini juga dapat meningkatkan rasio kolesterol lipoprotein (HDL atau "baik") kepadatan tinggi, yang bersifat kardioprotektif.

Manfaat kesehatan dari teh melati