Suplemen makanan mengurangi antibodi

Daftar Isi:

Anonim

Kebanyakan orang mengkonsumsi vitamin dan suplemen untuk meningkatkan fungsi tubuh mereka. Vitamin C, misalnya, adalah antioksidan alami yang melawan radikal bebas yang merusak sel dalam tubuh. Beberapa suplemen makanan justru membahayakan tubuh dengan mengurangi antibodi - protein yang diproduksi tubuh untuk menyerang antigen seperti bakteri, jamur atau virus yang menyebabkan penyakit. Meskipun vitamin C dan nutrisi lain dapat melawan penyakit, ada beberapa suplemen yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh secara negatif dengan mengurangi antibodi.

Beberapa vitamin menghambat perkembangan antibodi.

Asam Lemak Omega-6

Asam lemak omega-6 adalah salah satu bahan kimia yang diperlukan untuk bertahan hidup yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh. Makanan yang mengandung banyak asam lemak omega-6, termasuk minyak, mentega, kenari, dan biji bunga matahari, juga dapat berdampak negatif pada respon imun. Dewan Informasi Makanan Uni Eropa melaporkan bahwa diet tinggi lemak dapat membahayakan respon imun dengan menekan produksi antibodi. Laporan dewan menyatakan, "Diet yang tinggi lemak tampaknya menekan respon kekebalan dan dengan demikian meningkatkan risiko infeksi. Mengurangi kandungan lemak dalam makanan dapat meningkatkan aktivitas kekebalan."

Vitamin dan Kalsium dari Susu

Susu adalah salah satu sumber nutrisi kalsium terbaik, dan vitamin A dan D. Orang yang minum susu untuk kalsium dan vitamin juga merasakan efek hormon pertumbuhan sapi yang diberikan kepada sapi perah. Hormon-hormon ini, yang digunakan untuk meningkatkan produksi susu, dapat mengurangi respons kekebalan. Para Dokter untuk Tanggung Jawab Sosial mengutip sebuah studi Health Canada, yang menemukan respon sistem kekebalan negatif pada 20 hingga 30 persen hewan laboratorium yang diuji.

Vitamin dan Suplemen dengan Gluten

Suplemen nutrisi yang dijual bebas biasanya dilapisi untuk mencegah gangguan pencernaan. Lapisan biasanya mengandung gluten, bahaya kesehatan bagi orang yang didiagnosis dengan penyakit celiac. Celiacs memiliki intoleransi pencernaan terhadap gluten, menjadikan vitamin berlapis sebagai penghalang daripada bantuan. Orang dengan penyakit seliaka yang mengonsumsi gluten merusak sistem kekebalan tubuh mereka sendiri. Ketika dicerna dan disebarkan dalam aliran darah, gluten memicu sistem kekebalan untuk melepaskan antibodi anti-gluten tertentu. Antibodi ini menjadi bingung dan mulai menyerang jaringan sehat dan antibodi lain dalam aliran darah. Kanibalisasi antibodi membuat nutrisi yang diperoleh dari vitamin berlapis gluten tidak berguna.

Suplemen makanan mengurangi antibodi