Keracunan makanan vs gastroentritis

Daftar Isi:

Anonim

Keracunan makanan dan gastroenteritis biasanya merupakan kondisi yang membingungkan karena kedua kondisi tersebut menyebabkan gejala yang sama: muntah, mual dan diare setelah makan makanan atau air yang terkontaminasi. Perbedaan utama antara kedua kondisi tersebut adalah keracunan makanan diperoleh dari makan makanan yang terkontaminasi bakteri, racun, atau virus sedangkan gastroenteritis terutama merupakan infeksi virus yang dapat diperoleh melalui makanan dan kontak manusia. Jika Anda memiliki gejala kondisi ini, hubungi dokter Anda untuk diagnosis yang tepat.

Keracunan makanan

Keracunan makanan disebabkan oleh organisme menular, seperti racun, bakteri atau parasit yang ada dalam makanan atau minuman. Kontaminasi ini biasanya terjadi selama proses penanganan makanan, dan bisa diakibatkan oleh kesalahan memasak atau meninggalkannya terlalu lama, menurut MayoClinic.com. Sebagian besar gejala keracunan makanan berkembang dalam beberapa jam, tetapi bisa memakan waktu hingga satu hari untuk berkembang. Gejala keracunan makanan terjadi secara tiba-tiba dan agresif. Bahkan setelah makanan atau minuman keluar dari sistem Anda, Anda mungkin memiliki efek samping dari kondisi tersebut hingga 10 hari.

Gastroenteritis

Gastroenteritis, juga disebut sebagai flu perut, adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan di usus Anda. Kondisi ini disebabkan oleh penangkapan satu dari empat virus: rotavirus, astrovirus, enteren adenovirus atau norovirus, menurut MedlinePlus. Gastroenteritis selalu disebabkan oleh infeksi virus dan bukan hasil dari bakteri, racun, atau parasit. Gejala untuk kondisi ini muncul beberapa hari setelah kontaminasi dan bertahan satu hingga tiga hari. Gejala keracunan makanan dan gastroenteritis adalah sama.

Perawatan serupa

Kedua kondisi tersebut diobati dengan modifikasi diet untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan tinja. Karena kedua kondisi tersebut menyebabkan muntah, mual dan diare, makan makanan yang hambar dan rendah serat akan membantu mengurangi dan mempersingkat durasi diare dan mual. Makan makanan hambar dalam porsi kecil, seperti kentang, pisang, nasi, apel, roti panggang, wortel yang dimasak, ayam tanpa kulit dan kerupuk, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Tingkatkan asupan cairan Anda untuk mencegah dehidrasi. Minumlah cairan bening yang tidak mengandung kafein atau alkohol.

Peringatan

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati, seperti kerusakan otak dan kematian. Jika Anda pusing, pingsan, pusing, sangat haus, belum buang air kecil dan mulut kering, hubungi dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut. Dehidrasi parah mungkin memerlukan rawat inap untuk mengembalikan fungsi normal Anda.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Keracunan makanan vs gastroentritis