Apakah diet mempengaruhi siklus menstruasi?

Daftar Isi:

Anonim

Siklus menstruasi melibatkan perubahan kadar hormon dan penumpahan darah. Panjang rata-rata siklus menstruasi berlangsung 28 hari. Hormon yang dihasilkan selama siklus menstruasi, seperti estrogen dan progesteron, diperlukan untuk menjaga kesehatan. Akibatnya, perubahan kadar hormon memiliki dampak besar pada siklus menstruasi. Karena produksi hormon dipengaruhi oleh diet, diet juga mempengaruhi siklus menstruasi.

Siklus menstruasi dapat berkisar dari 21 hingga 35 hari. Kredit: digitalskillet / iStock / GettyImages

PMS

Sindrom pramenstruasi adalah kondisi umum yang memiliki efek mental dan fisik pada wanita. Ini biasanya terjadi 14 hari ke dalam siklus menstruasi dan dapat bertahan hingga 2 minggu. PMS ditandai dengan perubahan suasana hati, kenaikan berat badan, kembung dan sakit kepala. Gejala-gejala ini dapat diperburuk dengan konsumsi kafein, garam, gula, alkohol dan makanan yang tinggi lemak. Karena mengidam makanan juga merupakan gejala PMS, menghindari makanan yang tinggi lemak bisa sangat sulit selama masa ini.

Ketidakteraturan

Penurunan berat badan dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur atau amenore, penghentian menstruasi. Amenore berhubungan dengan wanita yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia nerva, yang melibatkan penolakan makan karena takut menjadi gemuk. Menstruasi yang tidak teratur juga bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang tepat atau diet tinggi karbohidrat. Penggunaan alkohol yang berlebihan menyebabkan ketidakteraturan juga dengan mengganggu kemampuan hati untuk memetabolisme hormon, seperti estrogen dan progesteron. Penurunan kadar gula darah sebagai akibat dari estrogen dan progesteron secara khusus menjadi perhatian bagi wanita dengan diabetes.

Pendarahan Berat

Menurut FamilyEducation.com, wanita kehilangan 1/4 cangkir darah selama siklus menstruasi normal dan bahkan lebih ketika alirannya berat. Zat besi, yang bergerak melalui darah, juga hilang selama menstruasi. Pendarahan hebat yang terjadi selama 2 bulan atau lebih berturut-turut mungkin disebabkan oleh kadar progesteron yang rendah. Ini menjadi perhatian khusus bagi wanita dengan anemia yang sudah tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh mereka. Zat besi dapat dikonsumsi sebagai bagian dari multi-vitamin atau melalui makanan tertentu seperti daging, unggas dan ikan.

Perubahan diet

Ada beberapa perubahan pola makan yang dapat mempromosikan periode reguler. Salah satunya adalah mengurangi jumlah karbohidrat sederhana, yang ditemukan dalam makanan yang dipanggang dan soda, dan meningkatkan jumlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti oatmeal, lentil, dan susu kedelai. Ikan dan unggas lebih disukai daripada daging yang bisa tinggi lemak. Multivitamin, terutama yang mengandung kalsium dan magnesium, juga bermanfaat serta suplemen minyak ikan. Peningkatan konsumsi buah, sayur dan air juga dapat mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala PMS.

Jenis-jenis Diet

Vegetarian dan non-vegetarian mengalami siklus menstruasi yang sangat berbeda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Desember 1986 "Fertility and Sterility." Mayoritas non-vegetarian dalam penelitian ini mempertahankan tingkat estradiol dan progesteron yang cukup konsisten yang menghasilkan siklus menstruasi yang teratur. Vegetarian, di sisi lain, mengalami pengurangan estradiol dan progesteron selama siklus menstruasi mereka. Sebagian besar siklus mereka sangat tidak teratur dan terjadi tanpa ovulasi.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Apakah diet mempengaruhi siklus menstruasi?