Kortisol & glukosa darah

Daftar Isi:

Anonim

Kadar kortisol yang tinggi membahayakan kesehatan tubuh Anda. Merupakan hal yang normal jika kadar kortisol meningkat selama masa stres akut, tetapi tingkat abnormal ini tetap tinggi. Peningkatan kadar hormon steroid yang berkepanjangan ini mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, jalur metabolisme untuk penggunaan energi dan risiko penyakit kronis. Glukosa darah terutama dipengaruhi oleh peningkatan kadar kortisol.

Glukosa darah dipengaruhi oleh kortisol. Kredit: Thomas Northcut / Photodisc / Getty Images

Kondisi Stres

Dalam situasi stres, peran kortisol adalah untuk menyediakan glukosa bagi tubuh melalui pemanfaatan simpanan protein. Pengiriman glukosa yang cepat ini mempersiapkan tubuh Anda untuk melawan atau mekanisme penerbangan. Ketika tubuh dalam kondisi stres yang persisten, kortisol secara konstan mendapatkan glukosa. Aliran glukosa yang konstan ini menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Efek Lain dari Kortisol

Kortisol memperoleh glukosa cepat bagi tubuh untuk digunakan pada saat stres. Pada saat yang sama, kortisol juga mengurangi efek insulin. Oleh karena itu, tidak hanya kadar glukosa darah yang tinggi, insulin tidak dapat melakukan fungsi rutinnya mempertahankan kadar glukosa normal, menurut "Diet Hari Ini." Pankreas terus melepaskan insulin, tetapi sel-selnya resisten terhadap insulin. Namun, pankreas terus mengeluarkan insulin sebagai respons terhadap kadar glukosa tinggi, yang memberikan tekanan ekstra pada pankreas.

Resistensi Insulin, Kortisol, dan Obesitas

Karena kadar kortisol yang tinggi mengakibatkan resistensi insulin, gula darah tetap meningkat. Efek ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kelebihan berat badan dan obesitas. Sebuah studi pada Juli 2004 "Hormone Research in Pediatrics" menilai kadar kortisol pada anak-anak obesitas dengan resistensi insulin. Tingkat kortisol cukup tinggi pada anak-anak yang resistan terhadap insulin. Dengan penurunan berat badan, resistensi kortisol dan insulin menurun secara signifikan. Para peneliti menyimpulkan ada hubungan yang pasti antara kortisol, resistensi insulin dan obesitas.

Beban Glikemik Rendah

Selama masa kadar glukosa tinggi karena kadar kortisol yang tinggi, diet yang tepat dapat membantu menangkal atau membantu mengurangi kadar gula darah. Saat makan karbohidrat, penting untuk memastikan mereka mengandung beban glikemik rendah. Beban rendah glikemik mengurangi efek karbohidrat terhadap gula darah. Karbohidrat tinggi gula halus dan pati biasanya akan memiliki beban glikemik tinggi, dan biji-bijian cenderung memiliki beban glikemik yang lebih rendah. Contoh makanan dengan kadar glikemik rendah termasuk apel mentah, pir mentah, lentil, kacang merah, roti gandum hitam dan spageti gandum utuh.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Kortisol & glukosa darah