Aspartam & kram otot

Daftar Isi:

Anonim

Lain kali Anda minum soda diet atau makan yogurt rendah lemak, perhatikan labelnya; rasa manis yang Anda cicipi mungkin karena aspartam pemanis buatan. Pemanis yang biasa digunakan ini disebut-sebut sebagai "diet" karena tidak mengandung kalori. Pemanis kimia ini telah digunakan secara komersial sejak 1980-an dan ditemukan di berbagai produk makanan dan minuman. Aspartame juga digunakan sebagai pemanis bubuk oleh penderita diabetes dan orang lain yang mencoba mengurangi kalori dan gula. Meskipun telah ada penelitian yang luas tentang keamanan aspartam, ada banyak perdebatan tentang kemungkinan efek samping, termasuk kram otot dan rasa sakit.

Mangkuk es krim Kredit: RightOne / iStock / Getty Images

Deskripsi

Aspartame dipasarkan dengan nama merek NutraSweet, Canderel dan E951 di Eropa. Bubuk putih ini hampir 200 kali lebih manis daripada gula dan digunakan untuk memaniskan teh, kopi, minuman dan makanan. Tidak seperti gula, aspartame tidak meningkatkan kadar gula darah Anda saat dicerna. Pemanis buatan ini tidak secara langsung masuk ke aliran darah Anda tetapi pertama-tama dipecah menjadi senyawa kimia asam aspartat, metanol, dan fenilalanin dalam usus Anda. GreenFacts.org, kelompok nirlaba independen yang melaporkan kesehatan dan lingkungan, mencatat bahwa bahan kimia ini kemudian memasuki aliran darah Anda dan harus disaring dan dihilangkan dari tubuh Anda oleh hati dan ginjal Anda.

Kemungkinan Manfaat

Menggunakan aspartame, termasuk pengontrolan berat badan. Karena tidak mengandung kalori, itu ditambahkan ke makanan dan minuman manis yang dipasarkan sebagai diet atau bebas gula. Sebagai perbandingan, satu sendok teh gula mengandung sekitar 16 kalori. Aspartame juga dianggap aman jika Anda menderita diabetes, karena tidak mengandung karbohidrat dan tidak akan meningkatkan kadar glukosa atau gula darah Anda. Selain itu, aspartame tidak akan menyebabkan kerusakan gigi karena tidak mengandung gula.

Efek Aspartame pada Otot

Penelitian yang dilakukan di Washington State University melaporkan hubungan antara aditif makanan buatan tertentu dengan nyeri otot dan kram. Studi ini mencatat bahwa pasien dengan gangguan nyeri kronis yang disebut fibromyalgia, atau FM, menunjukkan gejala yang membaik setelah sepenuhnya menghilangkan aspartam dan zat tambahan makanan yang disebut monosodium glutamat, atau MSG, dari makanan mereka. Ini diduga terjadi karena baik aspartam dan MSG adalah "eksitotoksin" yang dapat memicu aktivitas berlebih dalam sistem saraf yang disebut NMDA. Ketika dicerna ke dalam tubuh Anda, aspartame dapat memberi sinyal pada saraf dalam sistem ini untuk melepaskan neurotransmitter atau kurir kimia dalam jumlah besar yang menyebabkan kontraksi dan kram otot. Namun, penelitian ini sedang berlangsung dan belum konklusif.

Kemungkinan Kekhawatiran Kesehatan Tambahan

The American Diabetes Association menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara aspartam dan peningkatan risiko kanker. Kekhawatiran lain dari aspartame termasuk sakit kepala, kejang, perubahan suasana hati dan kenaikan berat badan, tetapi GreenFacts.org melaporkan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa aspartame tidak meningkatkan risiko masalah kesehatan ini. FDA telah menguraikan asupan harian yang dapat diterima untuk pemanis buatan. Hanya konsumsi aspartam dalam jumlah yang dapat diterima, dan baca label makanan untuk memeriksa makanan mana yang Anda makan yang mengandung pemanis buatan ini, karena ditambahkan ke sejumlah makanan dan minuman yang mengejutkan, bahkan permen karet. University of Maryland Medical Center menyarankan agar individu dengan gangguan metabolisme fenylketonuria, atau PKU, harus menghindari aspartam. Orang dengan PKU tidak dapat memecah fenilalanin, yang merupakan salah satu produk sampingan dari aspartam dalam tubuh Anda. Selain itu, wanita hamil dan menyusui harus menghindari aspartam dan zat tambahan makanan buatan lainnya.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Aspartam & kram otot