Irritable bowel syndrome, atau IBS, adalah suatu kondisi yang mempengaruhi usus besar. IBS biasanya terjadi setelah infeksi usus seperti demam tifoid atau kolitis, menurut PubMed Health. Infeksi ini dapat mengubah lapisan usus dan menyebabkannya menjadi lebih sensitif. Jika Anda menderita IBS, Anda mungkin mengalami diare kuning setelah makan.
Diare Kuning
Diare kuning setelah makan adalah gejala umum dari IBS. IBS menyebabkan diare berair yang sering berganti-ganti dengan konstipasi, menurut PubMed Health. Diare yang sering menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit dari tubuh. Minumlah enam hingga delapan gelas air setiap hari untuk mencegah dehidrasi.
Pengobatan
Dokter Anda mungkin akan meresepkan obat anti diare seperti loperamide untuk mengurangi jumlah feses encer. Dokter juga dapat meresepkan obat antikolinergik seperti hyoscyamine dan propantheline, menurut PubMed Health. Obat antikolinergik biasanya diminum sebelum makan untuk mencegah kejang usus besar, yang dapat memicu diare kuning segera setelah makan.
Diet
Modifikasi diet dapat membantu mencegah diare kuning yang disebabkan oleh IBS. Hindari makan dalam porsi besar. Makanlah dalam porsi kecil dan sering. Hindari atau batasi asupan minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman ringan. Kafein merangsang usus besar dan dapat memperburuk diare. Tingkatkan asupan serat makanan dari makanan seperti biji-bijian, oatmeal dan kacang-kacangan.
Gejala lainnya
IBS menyebabkan gejala seperti sakit perut dan kram, peningkatan gas usus, kembung, sembelit dan lendir di tinja, menurut MayoClinic.com. Gejala-gejala ini sering terjadi setelah makan dan dapat mereda setelah buang air besar. Anda mungkin mengalami gejala parah ketika makan makanan yang menjengkelkan. Hindari atau batasi konsumsi produk susu, kacang-kacangan dan alkohol.