Penyakit kantong empedu adalah umum di Amerika Serikat dan dapat terjadi terlepas dari diet. Kantung empedu, organ kecil seperti kantung di bawah hati, menyimpan empedu dan membantu pencernaan lemak. Makanan yang kaya kedelai dan protein whey dapat memengaruhi kesehatan atau fungsi kantong empedu. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang hubungan antara diet dan penyakit kandung empedu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Whey dan Soy Didefinisikan
Whey dan kedelai agak berbeda dalam asal dan manfaat kesehatannya. Protein whey, yang ditemukan dalam susu yang berasal dari hewan, mengandung beragam asam amino esensial. Kedelai umum mirip dengan whey karena menyediakan sumber protein makanan yang lengkap dan berkualitas tinggi. Menurut National Institutes of Health, protein kedelai adalah salah satu dari sedikit produk nabati yang dianggap setara dalam kualitas dengan protein yang berasal dari hewan. Whey dan kedelai dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Protein dan Penyakit Kantung Empedu
Kantung empedu menyimpan empedu untuk pencernaan lemak, bukan protein. Oleh karena itu, itu tidak terlibat langsung dalam pemecahan metabolisme protein seperti whey atau kedelai. Menurut Mayo Clinic, diet tinggi lemak dan rendah serat dapat meningkatkan risiko batu empedu, tetapi organisasi tidak mengutip bukti bahwa kedelai atau protein whey dapat menyebabkan kondisi ini. Kecuali Anda alergi terhadap sumber protein makanan tertentu, tidak perlu membatasi atau menghilangkan asupannya jika Anda memiliki penyakit kandung empedu.
Kemungkinan Alergen
Menurut Pusat Medis Universitas Maryland, alergen makanan dapat secara serius mengiritasi kandung empedu, jadi penting untuk menghilangkannya dari diet Anda jika Anda menderita segala bentuk penyakit kandung empedu. Whey dan protein kedelai adalah alergen yang umum, tetapi umumnya tidak berbahaya atau bermanfaat bagi orang yang tidak memiliki alergi makanan. Jika Anda merasa alergi terhadap makanan apa pun, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk tes alergi. Gejala alergi makanan termasuk sakit perut, diare, gatal-gatal dan kesulitan bernafas.