Apa risiko dengan asupan protein berlebihan?

Daftar Isi:

Anonim

Protein menyediakan bahan-bahan yang diperlukan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, dan menghasilkan hormon, di antara fungsi-fungsi vital lainnya. Kebanyakan orang Amerika mendapatkan lebih dari jumlah protein yang cukup dalam makanan mereka, membuat kekurangan jarang terjadi. Wanita dewasa harus mendapatkan 46 gram per hari, pria dewasa 56 g. Anda mungkin berpikir bahwa jika protein sangat penting, bukankah lebih baik? Sayangnya, itu bukan masalahnya. Konsumsi protein berlebih dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga.

Seorang pria memotong daging panggang. Kredit: JohanLenell / iStock / Getty Images

Pengurangan Energi

Tubuh manusia terutama bergantung pada lemak dan karbohidrat untuk energi. Dengan asupan protein yang berlebihan, diet Anda mungkin kurang dari konsumsi makanan yang direkomendasikan dari sumber energi ini. Tubuh Anda dapat memecah protein untuk bahan bakar jika diperlukan, tetapi membutuhkan lebih banyak energi dan sumber daya untuk melakukannya, membuatnya kurang efisien. Diet rendah karbohidrat dapat memengaruhi daya tahan Anda sehingga Anda tidak bisa berolahraga selama ini.

Berat badan

Tubuh manusia cenderung merespons secara konservatif terhadap asupan makanan berlebih dengan menyimpan kelebihan sehingga memiliki sumber daya untuk beralih ke saat stres. Asupan protein berlebihan tidak terkecuali. Namun, protein tambahan disimpan sebagai lemak yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Beberapa orang mungkin mengikuti diet tinggi protein dengan berpikir bahwa itu mungkin membantu mereka menurunkan berat badan. Pada kenyataannya, strategi ini mungkin menjadi bumerang jika Anda tidak menjaga asupan kalori total sejalan dengan pengeluaran energi. Kelebihan berat badan membawa beberapa konsekuensi kesehatan yang serius, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Risiko Osteoporosis

Pencernaan adalah proses yang rumit. Asupan protein berlebih dapat berdampak negatif, yang mengarah pada kepadatan tulang yang lebih rendah. Sebuah studi tahun 2010 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok menemukan bahwa asupan protein yang berlebihan, terutama dari sumber hewani, mengurangi penumpukan massa tulang pada individu dengan asupan kalsium rendah. Yang paling mengganggu tentang temuan ini adalah bahwa peserta dalam penelitian ini adalah remaja puber. Kepadatan massa tulang yang rendah pada usia ini menetapkan skenario untuk peningkatan risiko osteoporosis di kemudian hari. Bahkan dengan asupan kalsium yang cukup, kelebihan protein dapat meningkatkan ekskresi kalsium, yang semakin memperumit risiko ini.

Perubahan Tingkat Metabolik

Perubahan pola makan untuk memasukkan asupan protein yang lebih tinggi juga dapat memengaruhi laju metabolisme Anda. Alasan di balik fenomena ini terletak pada kimia di balik metabolisme protein. Proses ini membutuhkan lebih banyak air, yang pada gilirannya dapat menyebabkan dehidrasi. Pemecahan protein juga meningkatkan kebutuhan akan oksigen. Ketika Anda berolahraga dengan penuh semangat, tubuh Anda beralih ke karbohidrat untuk energi karena lebih efisien. Prosesnya membutuhkan oksigen. Konsumsi protein berlebih dapat membuat tubuh kekurangan oksigen yang dibutuhkan untuk memicu aktivitas, yang selanjutnya memengaruhi kinerja atletik Anda.

Apa risiko dengan asupan protein berlebihan?