Minyak nabati berasal dari biji yang mengandung minyak seperti zaitun, kedelai, jagung, kacang tanah, biji kapas dan kacang-kacangan. Minyak nabati mengandung 100 persen lemak, dan biasanya tetap cair bahkan pada suhu yang cukup rendah. Sebagian besar minyak nabati berwarna kuning terang dan menghasilkan bau yang ringan dan dapat ditoleransi. Penggunaan minyak nabati yang paling umum termasuk sebagai pemendekan untuk makanan yang dipanggang, kue kering dan roti; untuk meningkatkan tekstur makanan; sebagai media untuk prosedur memasak seperti menggoreng; dan sebagai dasar untuk konten rasa.
Peningkatan Metabolisme
Asupan minyak nabati, khususnya minyak zaitun, dapat meningkatkan metabolisme pada orang gemuk, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di São Paulo State University, Brasil, dan diterbitkan dalam "Nutrition Journal" edisi Oktober 2010. Sebagaimana dinyatakan dalam penelitian ini, minyak zaitun mengandung senyawa fenolik, zat yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi dan anti-pembekuan darah, yang mungkin dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh.
Penurunan Risiko Penyakit Jantung
Minyak nabati dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Negeri New York, Buffalo, dan diterbitkan oleh "Jurnal Asosiasi Medis Amerika" pada Februari 1990. Para peneliti dari penelitian ini juga mengamati bahwa faktor-faktor yang terkait dengan perkembangan penyakit kardiovaskular, seperti peningkatan kadar gula darah, peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar kolesterol serum, dinormalisasi pada peserta yang memasukkan minyak nabati dalam makanan rutin mereka.
Penurunan Risiko Kanker Payudara
Sebuah studi yang dilakukan di Universita di Milano, Italia, dan diterbitkan dalam edisi November 1995 dari "Penyebab dan Kontrol Kanker" menunjukkan bahwa penggunaan minyak zaitun dan minyak nabati lainnya secara teratur dapat bermanfaat dalam mengurangi risiko pengembangan kanker payudara.. Sebaliknya, orang yang menggunakan mentega dan margarin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang menggunakan minyak nabati.
Asam lemak omega-3
Minyak nabati, khususnya minyak biji rami, minyak kacang dan minyak canola, mengandung asam lemak omega-3, asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh. Menurut Pusat Medis Universitas Maryland, omega-3 memainkan peran penting dalam pelestarian fungsi jantung dan otak yang sehat dan pertumbuhan dan perkembangan normal tubuh. Faktanya, American Heart Association merekomendasikan asupan teratur asam lemak omega-3 untuk pencegahan penyakit kardiovaskular.