Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi rempah-rempah berapi yang ditemukan dalam masakan India dapat membantu memadamkan api mulas dan gangguan pencernaan. Kunyit, yang menyediakan warna kuning yang menjadi ciri khas hidangan kari, memiliki sejarah penggunaan di kalangan herbalis sebagai obat anti-inflamasi, menurut American Cancer Association. Penelitian awal menunjukkan, pada Juni 2011, bahwa kunyit memang dapat membantu mengurangi peradangan.
Kunyit
Kunyit dibuat dari akar bubuk kering dari tanaman Curcuma longa, yang tumbuh di India dan bagian lain di Asia, menurut "Pengobatan Alternatif." Rasanya hangat, pahit, dan merupakan bahan dalam campuran bumbu kari. Penggunaan kunyit sebagai agen obat telah berlangsung selama 4.000 tahun terakhir, menurut University of Maryland Medical Center.
Peradangan
Tanda-tanda utama dari peradangan adalah kemerahan, panas, bengkak, dan nyeri, atau seperti yang disebut dokter, rubor, kalor, tumor, dan warna gelap. Tidak satu pun dari gejala-gejala ini yang terdengar sangat menarik, tetapi sebenarnya itu adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh Anda bekerja untuk melawan infeksi atau cedera. Namun, ketika peradangan berlanjut untuk jangka waktu yang lama, kerusakan yang diakibatkannya dapat melebihi manfaatnya.
Kunyit dan Peradangan
Kunyit memiliki efek penghambatan pada zat yang disebut sitokin yang meningkatkan peradangan, menurut "Ulasan Pengobatan Alternatif." Zat aktif dalam kunyit, yang disebut curcumin, juga dianggap menekan ekspresi gen yang memicu peradangan.
Kunyit dan Sakit Perut
Ketidaknyamanan perut dapat timbul dari berbagai sumber. Kunyit telah menunjukkan manfaat terapeutik dalam mengobati gangguan pencernaan seperti gangguan pencernaan, bisul, sindrom iritasi usus, kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, menurut "Alternative Medicine Review." University of Maryland Medical Center mencatat bahwa mekanisme di balik kemampuan kunyit untuk mengurangi dispepsia, atau sakit perut, dapat melibatkan stimulasi kandung empedu. Curcumin merangsang produksi empedu dari kantong empedu, dan membantu empedu dalam pencernaan.
Mengambil Kunyit
Kunyit dan bahan aktifnya, curcumin, dianggap aman ketika dikonsumsi dalam makanan atau sebagai suplemen sesuai dosis yang disarankan, menurut University of Maryland Medical Center. Namun, ada beberapa kondisi medis yang memerlukan persetujuan dokter sebelum Anda mengonsumsi kunyit. Ini termasuk diabetes, batu empedu, dan kehamilan atau menyusui. Untuk yang lain, dosis 400 hingga 600 miligram bubuk curcumin standar direkomendasikan tiga kali sehari. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen herbal.