Eksim yang diinduksi stres

Daftar Isi:

Anonim

Eksim lebih dari sekadar kulit kering. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada kulit yang menyebabkan gatal-gatal parah. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Acta Dermato Venereologica, eksim adalah kondisi kronis yang cenderung kambuh dan kambuh. Eksim (yang mungkin disebut dokter sebagai dermatitis atopik) dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari cuaca hingga pelembab yang Anda gunakan hingga tingkat stres Anda. Baik stres fisik maupun emosional dapat menjadi pemicu utama timbulnya eksim yang gatal, merah, dan nyeri, sehingga penatalaksanaan stres adalah bagian penting dari perawatan eksim.

Eksim: Gangguan Psikodermatologis

Eksim dianggap sebagai gangguan psikodermatologis, yang berarti bahwa itu adalah kondisi fisik yang terkait dengan kesehatan emosional. Ketika Anda stres di tempat kerja atau sekolah atau kewalahan oleh tagihan atau proyek di rumah, kulit Anda dapat bereaksi. Bagi banyak orang, eksim dikendalikan dengan baik dengan perawatan. Tetapi bagi mereka yang eksimnya tidak merespon dengan baik terhadap perawatan, seperti pelembab dan salep kortikosteroid topikal, saatnya untuk melihat apakah stres memicu atau memperburuk gejala eksim.

Stres Prenatal

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Investigational Allergology dan Clinical Immunology meneliti dampak stres ibu selama kehamilan pada kemungkinan anak terkena eksim. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang stres selama kehamilan melahirkan bayi yang berisiko lebih tinggi terkena eksim sebelum ulang tahun keduanya.

Masalah Stres-Gores

Sementara itu tidak sepenuhnya mengerti bagaimana eksim terjadi, para ahli tahu bahwa itu hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Ketika seseorang merasa stres, mereka mungkin mulai menggaruk kulitnya. Menggaruk itu, menurut Akademi Dokter Keluarga, dapat memperburuk kulit yang sudah teriritasi oleh eksim. Kulit menjadi lebih teriritasi dan gatal, memicu lebih banyak goresan. Studi Acta Dermato Venereologica mencatat bahwa ketika stres, orang dengan eksim mulai merasa gatal dan tidak dapat menahan keinginan untuk menggaruk.

Mengobati Stres dan Eksim

Untuk mengurangi flare-up eksim, rawat kulit Anda dengan baik dan jaga stres. Menurut Organisasi Alergi Dunia, Anda dapat mengatasi eksim dengan beberapa cara. Belajar tentang eksim dan cara mengelolanya sangat penting bagi penderita eksim, jadi bekerjalah dengan dokter kulit atau dokter perawatan primer Anda untuk merawat eksim dan mendidik diri sendiri. Jaga agar kulit tetap lembab dengan sering menggunakan krim pelembab yang kaya, dan gunakan krim steroid topikal sesuai kebutuhan untuk mengurangi peradangan. Jika dokter Anda menyarankannya, antihistamin oral, terapi ultraviolet, perban basah, krim antijamur dan antibiotik juga mungkin efektif dalam kasus yang sangat serius. Untuk menenangkan stres, AFP merekomendasikan teknik relaksasi dan manajemen stres, serta olahraga. Untuk stres dan kecemasan yang serius, psikoterapi dan bahkan obat anti-kecemasan dapat membantu.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Eksim yang diinduksi stres