Kacang pinto bisa menjadi sumber protein yang sehat. Makan 1/2 cangkir kacang pinto menambahkan 8 g protein ke asupan harian Anda. Anda juga akan mendapatkan 8 g serat makanan tanpa lemak atau kolesterol dari 1/2 cangkir kacang pinto yang dimasak. Namun, makan kacang pinto dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping, baik negatif maupun positif.
Gas usus
Kacang pinto dapat menyebabkan ketidaknyamanan usus dan gas. Kacang secara alami mengandung zat penyebab gas dan sejumlah besar serat, yang keduanya dapat menyebabkan peningkatan kram perut dan perut kembung. Pusat Pengendalian Penyakit merekomendasikan merendam kacang kering dan mengganti air rendaman beberapa kali untuk mengurangi sifat penyebab gas yang ditemukan dalam kacang pinto. Kacang pinto kalengan cenderung menghasilkan gas usus lebih sedikit daripada kacang kering juga. Bicaralah dengan dokter Anda tentang mengonsumsi tablet enzim yang dijual bebas sebelum mengonsumsi kacang pinto untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan perut.
Memperlambat Pertumbuhan Tumor
Kacang pinto mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan yang dapat mencegah beberapa bentuk kanker, menurut sebuah artikel dalam edisi Januari 2005 "The American Journal of Clinical Nutrition." Kacang pinto secara khusus mengandung kaempferol, flavonoid yang membantu mengurangi peradangan. Antioksidan yang ditemukan dalam kacang pinto dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup sel-sel sehat.
Tingkat Yodium Meningkat
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Mengkonsumsi 1/2 cangkir kacang pinto setiap hari dapat membantu mengurangi kolesterol total dan kadar kolesterol LDL Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Juni 2007 "Journal of American College of Nutrition." Mengganti sumber protein yang kurang sehat, seperti daging berlemak, dengan kacang pinto membantu mengurangi lemak tidak sehat dari makanan Anda dan juga membantu meningkatkan asupan serat makanan, yang keduanya dapat membantu menurunkan kolesterol Anda dan mungkin mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
