Makanan laut dan sakit kepala

Daftar Isi:

Anonim

Jika Anda sakit kepala setelah makan makanan laut, makanan itu bisa menjadi alergen potensial bagi Anda. Kredit: Alexander Spatari / Moment / GettyImages

Tip

Sakit Kepala Setelah Makan Ikan?

Tahukah Anda bahwa beberapa makanan dianggap memicu migrain atau sakit kepala pada beberapa orang? Menurut American Migraine Foundation, pemicu ini didasarkan pada laporan diri dan tidak didukung oleh studi ilmiah. Meski begitu, makanan tertentu tampaknya lebih sering memicu sakit kepala daripada yang lain. Sementara alkohol dan cokelat berada di urutan teratas, makanan laut juga merupakan pelaku berulang.

: 5 Jenis Sakit Kepala dan Cara Meredakan Rasa Sakit

Bagi mereka yang melaporkan sakit kepala setelah makan salmon, khususnya salmon asap atau kering, tyramine bisa menjadi biang keladinya. Senyawa yang terbentuk secara alami ini sering ditemukan pada ikan asinan, ikan asap atau ikan kering dan bentuk selama proses fermentasi atau pengawetan. The American Migraine Foundation menyatakan bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan pada hubungan antara tyramine dan sakit kepala. Mereka menyarankan makan ikan segar, bukan ikan asap atau ikan kering.

Klinik Cleveland merekomendasikan untuk memeriksa label nutrisi ikan yang sudah dikemas untuk bahan kimia dan pengawet seperti nitrat dan nitrit, phenylethylamine, salisilat, aspartat dan gluten. Salah satu dari mereka bisa menjadi pemicu sakit kepala.

Aditif makanan MSG (monosodium glutamate) sering menjadi penyebabnya. Meskipun makanan laut itu sendiri tidak mengandung senyawa ini, beberapa saus atau bumbu bisa. Ulasan Oktober 2016 yang diterbitkan dalam Current Neurology and Neuroscience Reports tidak menemukan hubungan antara MSG dan sakit kepala. Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menilai hubungan antara diet dan sakit kepala, dan menghilangkan kemungkinan pemicu dapat membantu.

The American Migraine Foundation menyarankan untuk menyimpan buku harian makanan. Jika makanan adalah pemicunya, itu akan menyebabkan sakit kepala dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah mengkonsumsinya. Dengan demikian, Anda dapat kembali dan melacak sumber potensial rasa sakit.

Bisakah Keracunan Makanan Laut Menyebabkan Sakit Kepala?

Tiga jenis keracunan makanan paling umum berasal dari spesies ciguatera (ikan bass, kerapu, kakap merah), spesies scombroid (tuna, mackerel, mahi-mahi) dan kerang (kerang, tiram, kerang). Ingat, tidak masalah seberapa matang ikan atau makanan laut karena panas tidak membunuh racun.

Jadi, bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri? Perpustakaan Kedokteran Nasional AS merekomendasikan menghindari makanan laut (termasuk kerang dan ikan) selama mekar ganggang, yang terjadi di musim panas. Saat makan di luar atau membeli ikan, Anda harus selalu bertanya dari mana asalnya.

Alergi Makanan Laut Jarang Menyebabkan Sakit Kepala

Sebuah studi Oktober 2018 dalam Journal of Asthma and Allergy mengkonfirmasi bahwa ikan dan kerang, termasuk udang, kepiting, lobster, cumi-cumi dan tiram, adalah beberapa alergen makanan yang paling umum. Di Amerika Serikat, sekitar 0, 4 persen orang alergi terhadap ikan dan 0, 2 persen alergi terhadap ikan dan kerang.

Meski begitu, Masyarakat Imunologi dan Alergi Klinis Australasian tidak menyebutkan sakit kepala di antara gejala paling umum dari alergi makanan laut. Alih-alih, alergi makanan laut sering memicu gatal-gatal, kesemutan pada tenggorokan dan mulut, bengkak, muntah, dan diare. Penderita juga dapat mengembangkan anafilaksis, reaksi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan darurat.

Perlu dicatat, bahwa alergi ikan berpotensi mengancam jiwa. Sakit kepala atau tidak, jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala ini setelah makan makanan laut, segera hubungi dokter. Jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Penyedia layanan kesehatan dapat menentukan penyebab gejala Anda dan merekomendasikan tindakan terbaik.

Makanan laut dan sakit kepala