Oat & masalah tiroid

Daftar Isi:

Anonim

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher Anda. Meski berukuran kecil, ia memainkan peran penting dalam kesehatan Anda dengan memproduksi hormon yang membantu mengatur metabolisme, tingkat energi, suasana hati, dan suhu tubuh. Sekitar satu dari delapan wanita antara usia 35 dan 65 dan satu dari lima wanita di atas usia 65 memiliki penyakit tiroid, menurut pakar kesehatan wanita Dr. Christiane Northrup. Jika dimasukkan dengan benar, gandum bisa mendapat manfaat dari diet yang ramah tiroid.

semangkuk gandum Oats: merznatalia / iStock / Getty Images

Manfaat

Sebagai biji-bijian utuh, gandum menyediakan banyak serat, yang dapat membantu meminimalkan sembelit yang terkait dengan hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif. Oat juga menyediakan sejumlah besar vitamin B dan selenium - nutrisi penting untuk fungsi tiroid yang tepat. Sebagai makanan rendah glikemik, gandum memiliki dampak ringan pada gula darah Anda. Menurunkan dampak glikemik dari diet Anda dapat membantu mengembalikan kadar hormon yang sehat, menurut Dr. Christiane Northrup, dan meningkatkan kontrol nafsu makan, yang dapat memudahkan proses manajemen berat badan.

Risiko Potensial

Ada korelasi kuat antara penyakit tiroid autoimun, termasuk penyakit Graves dan Hashimoto, dan penyakit celiac, menurut artikel "Today's Dietitian" yang diterbitkan pada November 2010. Penyakit Celiac adalah gangguan autoimun dari usus kecil yang mengganggu penyerapan nutrisi. Pengobatan untuk penyakit celiac umumnya melibatkan penghindaran ketat terhadap gluten - protein yang ditemukan dalam gandum, gandum dan gandum hitam. Meskipun gandum tidak mengandung gluten secara alami, gandum yang disiapkan secara komersial sering terkontaminasi barley atau gandum. Jika Anda memiliki penyakit celiac dan mengonsumsi oat yang terkontaminasi oleh biji-bijian glutenous, Anda mungkin mengalami sakit perut, gas, kembung dan diare.

Saran

Makanan Bermanfaat Tambahan

Makanan kaya serat tambahan termasuk kacang, lentil, raspberry, pir, artichoke, kacang hijau dan biji-bijian lainnya, seperti beras merah, beras liar, dan popcorn. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti beri, tomat, labu dan paprika, dapat membantu mengelola gejala hipotiroidisme, menurut UMMC. Karena makanan rendah kalori, buah-buahan dan sayuran juga dapat membantu Anda tetap dalam kebutuhan kalori Anda sambil mengelola kelebihan berat badan. Asam lemak omega-3, yang lazim pada kacang kenari, biji rami, minyak kanola dan ikan air dingin, seperti salmon, mackerel dan halibut, dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Oat & masalah tiroid