Tepung semolina biasanya digunakan untuk membuat pasta, tetapi Anda juga bisa menggunakannya untuk membuat roti dan kerak pizza. Tepung jenis ini dibuat dari tanah gandum durum, dan biasanya berwarna lebih kuning daripada tepung serbaguna. Karena tepung semolina terbuat dari gandum, Anda harus menghindarinya jika Anda memiliki penyakit Celiac, intoleransi gluten atau alergi gandum.
Kalori dan Lemak
Satu porsi tepung semolina 0, 25 cangkir mengandung 140 kalori. Kalori ini terdiri dari sekitar 80 persen karbohidrat, 15 persen protein, dan 5 persen lemak. Tepung semolina rendah lemak, dengan hanya 0, 5 gram per sajian. Satu porsi tepung tidak mengandung lemak jenuh, kolesterol atau lemak trans.
Protein
Tepung semolina lebih tinggi protein daripada tepung putih, dengan 5 gram per porsi dibandingkan dengan 3, 2 gram. Dietary Guidelines for Americans menyarankan wanita mengonsumsi 46 gram protein per hari dan pria mengonsumsi 56 gram. 5 gram protein dalam setiap porsi tepung semolina menyediakan sekitar 10 persen dari jumlah ini untuk kedua kelompok.
Karbohidrat dan Serat
Mayoritas kalori dalam setiap porsi tepung semolina berasal dari karbohidrat. Setiap porsi mengandung 30 gram karbohidrat, yang sebagian besar adalah pati, karbohidrat kompleks. Tepung semolina memang mengandung sedikit serat, karbohidrat kompleks lainnya. Setiap porsi mengandung 1 gram serat, yang memberikan 4 persen dari nilai harian. Serat membantu pencernaan dan dapat membantu Anda menghindari sembelit. Tepung semolina rendah karbohidrat sederhana, gula hanya 1 gram per sajian.
Sodium
Tepung semolina rendah sodium, dengan hanya 1 gram per sajian. Ini memberikan kurang dari 1 persen dari asupan harian maksimum yang direkomendasikan, yaitu 2.300 miligram untuk orang sehat dan 1.500 bagi mereka yang menderita penyakit jantung atau ginjal. Pedoman Diet untuk orang Amerika juga menunjukkan bahwa orang dewasa di atas 50 dan orang Afrika-Amerika mengonsumsi kurang dari 1.500 miligram per hari.
Besi
Satu porsi tepung semolina memberikan 8 persen dari nilai harian untuk zat besi. Zat besi sangat penting karena membantu Anda membentuk hemoglobin, yang mengirimkan oksigen ke sel-sel Anda. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sumber zat besi non-daging, seperti tepung semolina, tidak mudah diserap seperti sumber daging besi. Anda dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tepung semolina dengan mengkonsumsinya dengan vitamin C atau sumber daging dari besi seperti saus merah yang dibuat dengan daging sapi tanpa lemak atau pizza dengan pepperoni.