Tekanan darah tinggi membuat pasien berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Tekanan darah yang meningkat secara kronis memungkinkan kolesterol menumpuk di dalam arteri, menghasilkan aterosklerosis; itu juga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, menghasilkan kemungkinan gagal jantung yang lebih besar. Ada sejumlah obat yang dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah efek samping pada pria.
Kadar Kalium rendah
Diuretik, juga dikenal sebagai pil air, digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Mereka membantu mengurangi jumlah cairan dan garam yang tidak perlu dalam tubuh dengan meningkatkan output urin. Diuretik dapat menghasilkan kadar kalium yang rendah, American Heart Association menjelaskan, terutama jika digunakan untuk jangka waktu yang lama. Kekurangan kalium dapat menyebabkan otot kram atau melemah, dan juga dapat menyebabkan kelelahan kronis. Mengambil suplemen kalium dapat mengobati kadar kalium rendah, juga dikenal sebagai hipokalemia.
Ketidakmampuan
Impotensi adalah efek samping yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis obat tekanan darah, menurut laporan HighBloodPressureMed.com. Sementara obat diuretik mengurangi jumlah cairan dalam aliran darah, mereka juga dapat mencegah aliran darah yang cukup ke penis. Pria yang mengonsumsi obat tekanan darah jenis ini mungkin menjadi impotensi. Beta blocker, yang mengendurkan otot di sekitar pembuluh darah, juga digunakan untuk mengobati hipertensi, dan juga dapat menurunkan aliran darah ke alat kelamin, yang mengakibatkan masalah dalam mencapai dan / atau mempertahankan ereksi.
Pusing
Efek jangka panjang lain dari penggunaan obat tekanan darah pada pria adalah pusing dan kantuk. Obat tekanan darah, seperti alpha blocker, angiotensin II receptor blocker dan calcium channel blockers bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, yang menurunkan tekanan darah. Namun, ini dapat mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang mengakibatkan pusing, catat Johns Hopkins. Rasa pusing bisa sangat terasa ketika pasien berdiri dari posisi berbaring.
Gula darah tinggi
Pria yang saat ini sedang dirawat karena diabetes juga mungkin memiliki kontrol gula darah mereka terpengaruh dari waktu ke waktu sebagai akibatnya jika mengambil obat untuk hipertensi. Pasien yang menggunakan beta blocker atau diuretik untuk pengobatan tekanan darah tinggi mereka mungkin menemukan bahwa obat yang mereka ambil untuk diabetes menjadi kurang efektif. Akibatnya, pria diabetes yang dirawat karena tekanan darah tinggi mungkin perlu melakukan evaluasi diabetes untuk menjaga agar kadar gula darahnya tidak terlalu tinggi.
Sensitivitas dingin
Pria yang minum obat untuk pengobatan tekanan darah tinggi mungkin menjadi lebih sensitif terhadap suhu dingin dari waktu ke waktu, menurut Johns Hopkins. Masalah ini dapat diatasi dengan mengenakan penutup dan pakaian yang memadai selama musim dingin, dan dengan memastikan telinga, tangan dan kaki terlindungi saat cuaca dingin diharapkan.