Kekhawatiran kesehatan dan lingkungan tentang organisme hasil rekayasa genetika (GMO) membuat banyak orang mencari makanan non-GMO untuk dinikmati. Pelajari cara menemukan makanan organik jika Anda ingin tetap melakukan diet non-transgenik.
GMO adalah makhluk hidup yang memiliki DNA mereka berubah dalam beberapa cara, menurut Purdue University College of Agriculture. Dalam hal makanan dan minuman, ini sering berarti bahwa para ilmuwan telah mengubah beberapa bagian dari DNA tanaman untuk mengubah rasanya, tahan terhadap serangga atau karakteristik lainnya.
Pelabelan untuk Makanan Non-Transgenik
Meskipun perdebatan tentang efek GMO mengamuk, banyak orang memilih untuk membatasi konsumsi makanan ini. Faktanya, Yayasan Dewan Informasi Pangan Internasional menemukan dalam survei Juni 2018 bahwa 41 persen konsumen mempertimbangkan apakah makanan memiliki transgenik sebelum melakukan pembelian.
Undang-undang mengharuskan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) untuk menetapkan standar hukum tentang pelabelan untuk makanan transgenik. Standar USDA mulai berlaku pada Januari 2020, tetapi produsen tidak perlu mengganti label mereka hingga tahun 2022. Pada saat itu, orang yang ingin menghindari GMO dapat mencari simbol yang menunjukkan bahwa produk tersebut menggunakan bahan-bahan GMO.
Menemukan Makanan Non-Transgenik
Sampai undang-undang pelabelan transgenik baru berlaku, konsumen perlu mengandalkan organisasi pihak ketiga untuk dengan mudah mengidentifikasi makanan non-transgenik. Salah satu organisasi semacam itu, Proyek Non-transgenik Terverifikasi, menyimpan daftar ribuan makanan non-transgenik yang mereka verifikasi secara independen, termasuk jenis spesifik:
- Produk susu alternatif
- Minuman
- Makanan penutup
- Makanan panggang
- Sereal
- Buah-buahan
- Sayuran
- Rempah-rempah
- Semacam spageti
- Produk bayi
- Produk hewan peliharaan
Jika Anda mencari toko bahan makanan non-GMO, Proyek Non-GMO Terverifikasi juga memiliki daftar untuk itu. Cari berdasarkan lokasi, nama, atau bahkan tingkat dukungan yang diberikan pengecer. Apa pun toko tempat Anda berbelanja, Anda mungkin dapat menemukan sayuran dan buah-buahan non-transgenik. Sementara istilah "organik" lebih luas dari "non-transgenik, " sebagian besar produk organik baik untuk diet non-transgenik, menurut Pusat Keamanan Pangan.
Cara lain untuk menghindari GMO adalah dengan mengetahui makanan mana yang paling sering dimodifikasi secara genetik. Food and Drug Administration (FDA) melaporkan bahwa jagung, kedelai, dan kapas adalah GMO paling umum di negara ini. Ini berarti apa saja dengan bahan-bahan yang berasal dari tanaman ini, seperti:
- Pati jagung
- Sirup jagung
- Minyak canola
- Minyak jagung
- Minyak kedelai
FDA juga memungkinkan tanaman seperti pepaya, kentang, varietas squash, dan apel untuk menjalani modifikasi genetik. Agensi memantau bahan-bahan ini untuk keamanan, tetapi belum memerlukan label GMO.