Sebagai orang tua, jika Anda mempertanyakan apakah latihan beban untuk anak Anda yang berusia 15 tahun itu sehat dan aman, jawabannya sederhana: Ya, selama anak remaja Anda yang bertanggung jawab atas hal itu. Ini memerlukan teknik yang tepat, memiliki pengawasan yang memadai, pemanasan dan peregangan sebelumnya, menggunakan peralatan yang tepat dan mulai perlahan, semuanya untuk mencegah cedera.
Tip
Angkat besi sebagai seorang remaja dapat menjadi sehat, aman dan sepenuhnya menguntungkan, asalkan dia mengangkat jumlah berat yang tepat dan mempraktikkan teknik mengangkat yang tepat.
Sebelum Mulai Angkat Besi
Sebelum memulai program latihan kekuatan dalam bentuk apa pun, remaja harus menjalani evaluasi medis formal, menurut American Academy of Pediatrics (AAP). Ini sangat penting karena dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko tertentu untuk cedera dan memberikan kesempatan untuk berbicara tentang kondisi medis yang mungkin dimiliki anak Anda bersama dengan kemungkinan sasaran dan teknik pelatihan.
Menurut AAP, ada beberapa kondisi yang dapat mencegah anak Anda mengangkat beban, seperti riwayat kanker dan kemoterapi pada masa kanak-kanak, hipertensi yang tidak terkontrol, dan gangguan kejang.
Di atas segalanya, Anda harus menemukan instruktur latihan beban yang memahami kebutuhan fisik dan kemampuan remaja dan tahu jenis alat berat apa yang aman untuk digunakan remaja.
Pelatihan Kekuatan Aman untuk Remaja
Agar berhasil mencegah cedera, penting untuk menerapkan teknik dan protokol latihan kekuatan yang aman. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan antara lain:
- Orang dewasa yang terlatih dan cakap harus selalu berada di ruangan bersama anak remaja Anda. Tidak ada alasan untuk angkat besi tanpa pengawasan oleh remaja.
- Menurut Stanford Children's Health, program latihan beban harus fokus pada individu dan pelajaran awal harus sangat fokus pada keselamatan dan teknik yang tepat.
- Pemanasan dan peregangan sebelumnya penting.
- Program latihan beban remaja harus melatih kelompok otot yang berbeda pada hari yang berbeda, kata Stanford.
- Pemula harus mulai dengan latihan berat badan, seperti situp dan pushup, dan kemudian secara bertahap bekerja hingga mesin berat dan beban bebas.
Aktivitas Penguatan Otot Tambahan
Ada banyak kegiatan penguatan otot lain yang bisa dilakukan oleh remaja, baik sebagai pengganti atau selain latihan beban, untuk membantu memvariasikan latihan mereka. Misalnya, Dr. Bradford Landry dari Mayo Clinic merekomendasikan agar remaja mencoba latihan berat badan. Latihan seperti memanjat pohon atau tali, push-ups, lunges, squat, atau mengayun dan melakukan pullup pada bar sangat bagus untuk ini.
Catatan terakhir yang kritis: Menurut Dr. Landry, penguatan otot seharusnya bukan satu-satunya jenis latihan yang dilakukan remaja. Memasukkan aktivitas aerobik ke dalam regimen kebugaran juga penting. Seperti yang dicatat Landry, aktivitas aerobik berdampak tinggi (seperti berenang, hiking, berlari, sepak bola, atau bola basket) dapat membantu remaja membangun kekuatan tulang, yang sangat penting.
Ketika dilakukan dengan benar, angkat beban saat remaja dapat memiliki beberapa manfaat: Ini dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko cedera terkait olahraga, meningkatkan kinerja olahraga dan memperkuat tendon. Selain itu, ini adalah cara yang menyenangkan untuk membangun otot kekuatan dan nada. Ingatlah bahwa latihan kekuatan bukanlah pengganti untuk olahraga, rekreasi di luar ruangan atau bentuk aktivitas fisik sehat lainnya yang harus dilakukan oleh remaja.