Hipotiroidisme & asam folat

Daftar Isi:

Anonim

Folat, atau asam folat, adalah vitamin B esensial yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang tepat dan pembelahan serta sintesis DNA. Vitamin ini memiliki hubungan yang penting, tetapi agak tidak langsung dengan suatu kondisi yang dikenal sebagai hipotioidisme. Jika Anda memiliki kondisi ini dan tidak mendapatkan folat yang cukup dalam makanan Anda, Anda bisa berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

Penderita hipotiroidisme mungkin membutuhkan lebih banyak asam folat. Kredit: Siraphol / iStock / Getty Images

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kelainan yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Kelenjar tiroid terletak di leher dan menghasilkan hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk suhu tubuh, suasana hati, metabolisme, detak jantung dan tekanan darah. Defisit hormon yang diproduksi oleh hormon tiroid, yang bekerja pada setiap sel dalam tubuh, menyebabkan gangguan dalam banyak proses metabolisme. Status asam folat juga dipengaruhi oleh hipotiroidisme.

Asam Folat, Hipotiroidisme, dan Homosistein

Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism" menghubungkan status folat rendah dengan hipotiroidisme. Folat rendah berperan dalam peningkatan kadar homosistein; kadar homosistein yang tinggi sering terlihat pada pasien dengan hipotiroidisme. Homocysteine ​​adalah asam amino yang disintesis dalam tubuh, dan peningkatan kadar meningkatkan risiko aterosklerosis, stroke, emboli dan serangan jantung. Kadar asam folat yang rendah dikaitkan dengan peningkatan homosistein karena asam folat digunakan dalam pemecahan homosistein.

Etiologi Folat Rendah pada Hipotiroidisme

Pada orang sehat, asam folat dikonversi menjadi L-metil folat, yang merupakan bentuk vitamin aktif secara biologis. Hipotiroidisme menyebabkan penurunan aktivitas enzim methylenetetrahydrofolate reductase, yang bertanggung jawab untuk memproduksi L-metil folat di hati. Kadar L-metil folat yang rendah menyebabkan kadar homosistein berlebih. Hubungan tidak langsung ini bisa menjadi penyebab dalam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang dengan hipotiroidisme.

Hipotiroidisme yang Tidak Diobati Meningkatkan Risiko Kesehatan

Orang dengan hipotiroidisme subklinis, yang tidak memiliki gejala penyakit yang jelas, memiliki risiko yang sangat besar untuk mengalami aterosklerosis dan serangan jantung atau stroke. Karena kehalusan gejala mereka, mereka biasanya belum didiagnosis atau diobati untuk hipotiroidisme. Jika Anda memiliki hipotiroidisme, Anda dapat mengambil manfaat dari suplementasi atau meningkatkan sumber folat makanan. Sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan dapat menyediakan folat dalam jumlah besar untuk diet.

Hipotiroidisme & asam folat