Anda mungkin berpikir bahwa menurunkan berat badan saat mencoba hamil tampaknya kontradiktif atau sia-sia, tetapi pada kenyataannya, kedua tujuan tersebut cukup sesuai. Menurut BabyCentre UK, kelebihan berat badan tidak hanya membuat lebih sulit untuk hamil, tetapi juga dapat dikaitkan dengan lebih banyak komplikasi selama kehamilan, seperti preeklampsia dan diabetes, dan lebih banyak kesulitan selama persalinan. Selain itu, banyak pedoman untuk konsepsi yang sehat mirip dengan yang untuk penurunan berat badan yang sehat. Selama Anda mengikuti diet seimbang dan sehat, Anda dapat menurunkan berat badan dengan aman saat mencoba untuk hamil.
Langkah 1
Berolah raga setidaknya selama 30 menit per hari. Situs web Today Show mengutip bagian dari Nurses Health Study II, yang mempelajari pola makan dan olahraga 17.544 wanita menikah yang berusaha untuk hamil. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang berolahraga selama setidaknya 30 menit sehari memiliki insiden terendah masalah kesuburan terkait ovulasi. Berolahraga selama 30 menit sehari juga kemungkinan akan membantu tujuan penurunan berat badan Anda.
Langkah 2
Minimalkan lemak trans. Menurut Newsweek, data dari Nurses Health Study II melaporkan bahwa semakin tinggi asupan trans-lemak di antara populasi penelitian, semakin tinggi risiko infertilitas terkait ovulasi. Para peneliti melaporkan bahwa konsumsi lemak trans hanya 4 gram per hari, yang kurang dari rata-rata asupan harian untuk orang Amerika, secara signifikan meningkatkan risiko infertilitas. Para peneliti sebaliknya merekomendasikan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, yang tampaknya meningkatkan kesuburan.
Langkah 3
Fokus pada protein nabati daripada protein hewani. Menurut data dari Nurses Health Study II yang dikutip di Newsweek, makan lebih banyak protein nabati dan lebih sedikit protein hewani dapat mencegah infertilitas. Studi ini menemukan bahwa wanita dengan asupan protein hewani tertinggi adalah 39 persen lebih cenderung tidak subur daripada mereka yang asupannya paling rendah. Sebaliknya, wanita dengan konsumsi protein nabati tertinggi setiap hari secara signifikan lebih kecil untuk menderita infertilitas ovulasi dibandingkan dengan wanita dengan asupan protein nabati terendah.
Langkah 4
Makan makanan yang kaya folat. Asam folat sangat penting untuk kehamilan, karena mengurangi risiko bayi Anda mengalami cacat lahir tertentu, seperti spina bifida. Baby Center US merekomendasikan bahwa wanita yang mungkin hamil mendapatkan 400 mikrogram asam folat per hari. Anda dapat menemukan ini dalam bentuk vitamin prenatal dan dengan mengonsumsi makanan yang kaya folat. Makanan ini termasuk sayuran hijau gelap seperti bayam dan kangkung, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah jeruk. Makanan-makanan ini, yang sebagian besar rendah kalori dan tinggi serat, juga sering menjadi makanan pokok penurunan berat badan. Namun, Anda harus berhati-hati dengan porsi makan ketika mengonsumsi kacang, karena mereka padat kalori.
Langkah 5
Pilih "karbohidrat lambat." Menurut laporan dari Nurses Health Study II di Newsweek, konsumsi karbohidrat "cepat" atau "sederhana" seperti roti putih, kentang, dan minuman ringan bergula meningkatkan kemungkinan infertilitas terkait ovulasi. Karbohidrat yang dicerna secara lambat, atau kompleks, yang tinggi serat tampaknya meningkatkan kesuburan, para peneliti melaporkan. Beberapa contoh karbohidrat kompleks termasuk biji-bijian, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Peringatan
Hindari ikan tertentu. Sementara ikan biasanya bermanfaat untuk diet penurunan berat badan, ikan tertentu mungkin berbahaya bagi kehamilan karena tingkat merkuri mereka, Baby Center US melaporkan. Ikan ini termasuk hiu, ikan todak, king mackerel dan tilefish. Kids Health melaporkan bahwa Anda dapat dengan aman makan hingga 12 ons ikan merkuri rendah per minggu seperti salmon, udang, kerang, pollock, lele dan nila.