Selain penggunaannya sebagai bumbu dalam sushi dan hidangan Asia lainnya, cuka hitam, juga dikenal sebagai cuka beras merah, digunakan dalam budaya Jepang dan Cina sebagai tonik kesehatan. Terbuat dari beras yang tidak dipoles, cuka hitam membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun untuk difermentasi. Selama proses ini, cuka menjadi gelap, rasa dan aromanya menjadi lebih kuat dan vitamin, mineral, asam amino dan kandungan nutrisi lainnya meningkat, cuka dan ahli gizi Asia mengatakan. Karena manfaat kesehatannya yang dilaporkan, banyak orang di Jepang dan Cina membuat minuman yang diracik dengan cuka hitam sebagai bagian dari makanan sehari-hari mereka.
Tonik Kesehatan Umum
Para ahli kesehatan mengatakan bahwa asam amino dan nutrisi lain dalam cuka hitam membantu melawan efek penumpukan asam laktat dalam darah, yang dapat menyebabkan kelelahan, lekas marah, sakit otot dan penyakit. Cuka hitam mendetoksifikasi tubuh, menyeimbangkan kadar pH dan meningkatkan pencernaan, menurut "Healing with Whole Foods, " yang ditulis oleh pakar nutrisi Asia Paul Pitchford. Cuka hitam juga dikatakan dapat meningkatkan tingkat energi dan memperbaiki suasana hati. Mengutip kisah-kisah anekdotal, Cal Orey menulis dalam "The Healing Powers of Vinegar" bahwa cuka hitam membantu meringankan sembelit dan membersihkan saluran sinus.
Manfaat Kardiovaskular
Tingginya kadar asam amino esensial yang terdapat dalam cuka hitam bertanggung jawab atas dampak positifnya terhadap kesehatan jantung, kata para pakar kesehatan. Cuka hitam membantu mencegah pembentukan zat yang berkontribusi terhadap penuaan dan penumpukan plak di dinding pembuluh darah, John dan Jan Belleme menulis dalam "Makanan Jepang yang Menyembuhkan, " mengutip studi oleh seorang peneliti Jepang. Sifat hangat cuka hitam meningkatkan aliran darah dan meningkatkan sirkulasi, tulis Pitchford. Para ahli nutrisi juga mengatakan cuka hitam bisa menjadi obat untuk tekanan darah tinggi.
Penyembuhan topikal
Dalam bukunya, Orey memasukkan anekdot yang mengklaim cuka hitam, digunakan secara topikal sebagai pembalut kulit, membantu menyembuhkan patah tulang dan menghilangkan rasa sakit dari terkilir. Cuka hitam juga mensterilkan luka dan gigitan serangga dan telah digunakan untuk menyembuhkan kaki atlet, tulis John dan Jan Belleme. Dalam "Vinegars of the World." penulis Lisa Solieri menulis bahwa budaya Asia telah menggunakan cuka beras sebagai pengawet makanan.