Tekanan Barometrik
Tekanan barometrik sering menyebabkan kadar cairan dalam tubuh berfluktuasi. Menurut The Weather Channel, banyak manusia menderita mulai dari sakit kepala hingga nyeri sendi ketika tekanan barometrik naik. Nyeri sendi disebabkan oleh pemicu neuroreseptor pada ujung saraf yang sensitif terhadap perubahan tersebut, menurut Dr. John Parenti dari Departemen Ortopedi Geisinger Medical Center di Pennsylvania. Sementara penyebab pastinya tetap sulit dipahami, fakta bahwa jutaan orang dengan radang sendi atau cedera tulang dan sendi mengeluh sakit ketika cuaca berubah mendung atau lembab tetap lazim dalam skenario praktik medis di seluruh dunia.
Dehidrasi
Penelitian telah menentukan hubungan langsung antara kelembaban dan dehidrasi dalam tubuh. Tingkat kelembaban yang tinggi di udara mengentalkan darah, yang meningkatkan tekanan di pembuluh darah dan membutuhkan lebih banyak upaya oleh jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Menurut "Info Gizi: Bahaya Dehidrasi Kronis, " ditulis oleh Albert Grazia, MS, ND, dehidrasi menyebabkan nyeri sendi karena tulang rawan sendi mengandung banyak air. Lingkungan yang panas dan lembab menyebabkan keringat berlebih dan kehilangan cairan tubuh.
Variasi suhu
Variasi suhu telah lama diyakini sebagai pemicu nyeri sendi pada banyak individu dengan artritis atau cedera tulang dan sendi lainnya. Rothman Institute dari Rumah Sakit Universitas Thomas Jefferson menyatakan bahwa perubahan cuaca, seperti hangat dan kering menjadi lembab dan dingin juga memicu baroreseptor pada persendian yang menyebabkan meningkatnya sensasi nyeri persendian pada individu-individu dari segala usia. Cuaca lembab terutama menyebabkan jaringan yang sudah sensitif atau meradang berkembang, meningkatkan rasa sakit bagi penderita radang sendi.
