Anemia adalah kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah di dalam darah. Sel darah merah adalah sel yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat terjadi akibat rusaknya sel darah merah, suatu proses yang disebut hemolisis. Karena sel darah merah memiliki konsentrasi kalium yang tinggi, hemolisis dapat menyebabkan kadar kalium yang tinggi dalam aliran darah.
Penyebab Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika sumsum tulang, jaringan di dalam tulang yang menghasilkan sel darah merah, tidak mampu mengimbangi perusakan sel-sel ini dalam aliran darah. Menurut PubMed Health, ada beberapa penyebab hemolisis sel darah merah. Secara umum, hemolisis prematur terjadi karena cacat pada selaput sel darah merah atau karena faktor di luar sel. Beberapa kondisi dengan cacat membran sel darah merah termasuk penyakit sel sabit. Faktor luar, yang dikenal sebagai faktor ekstrinsik, yang dapat menyebabkan hemolisis termasuk infeksi tertentu, obat-obatan, dan kondisi autoimun, di mana tubuh menyerang sel darah merah.
Gejala Hemolisis
Gejala anemia hemolitik mungkin halus pada awalnya, dan menjadi lebih jelas karena kadar sel darah merah menurun. Gejalanya meliputi pucat, demam, lemas, pusing, dan detak jantung yang cepat. Anemia dapat menurunkan tingkat energi Anda, membuat Anda menjadi bingung dan pusing, dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Penyakit kuning, perubahan warna kekuningan pada kulit dan mata, juga dapat terjadi pada kondisi apa pun yang menyebabkan hemolisis.
Gejala Kalium Tinggi
Kalium adalah elektrolit penting bagi banyak fungsi tubuh. Karena sebagian besar kalium ada di dalam sel, bahkan perubahan kecil kadar kalium dalam aliran darah dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Ketika ada peningkatan hemolisis sel darah merah, kadar kalium dalam aliran darah meningkat. Menurut MayoClinic.com, gejala awal bisa tidak spesifik, dan termasuk mual, muntah, kelemahan dan kelelahan. Konsekuensi paling serius dari peningkatan kadar kalium adalah aritmia jantung, atau irama jantung abnormal yang berpotensi fatal.
Pengobatan
Pengobatan awal anemia adalah memastikan tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah dan detak jantung, stabil. Transfusi darah mungkin diperlukan jika anemia menyebabkan denyut jantung yang cepat, kehilangan kesadaran, atau tanda-tanda jantung atau kegagalan organ lainnya. Perawatan kalium tinggi termasuk obat-obatan untuk meningkatkan ekskresi elektrolit ini dalam urin dan dari usus, dan obat-obatan lain untuk menstabilkan jantung dan mencegah aritmia.