Efek kesehatan dari kualitas udara yang buruk

Daftar Isi:

Anonim

Kualitas udara yang buruk adalah masalah di seluruh dunia. Udara yang tercemar dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi jangka pendek hingga penyakit serius atau bahkan kematian. Sebagian besar polusi yang memengaruhi udara kita berasal dari aktivitas manusia. Ini adalah hasil dari manufaktur, transportasi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti gas dan batubara. Paparan polutan seperti kabut asap, sulfat, nitrat dan karbon dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan manusia dan kesehatan bumi.

Kota dengan polusi udara. Kredit: hxdbzxy / iStock / Getty Images

Efek Kesehatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polutan seperti dinitrogen oksida dan sulfer dioksida menyebabkan saluran udara meradang, iritasi mata, dan kerusakan saluran pernapasan. Saluran pernapasan yang teriritasi dapat menyebabkan batuk, sekresi lendir, dan infeksi jangka panjang. Ini sangat merusak bagi mereka yang menderita asma atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seiring waktu, paparan terhadap kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru dan masalah pernapasan serta kanker paru-paru atau penyakit kardiovaskular. Mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular atau paru yang sudah ada sebelumnya sangat rentan terhadap efek polusi, dan mungkin menemukan kondisinya memburuk karena paparan.

Harapan hidup

Polusi udara memiliki dampak mengejutkan pada harapan hidup dan tingkat kematian. Menurut WHO, lebih dari dua juta orang meninggal prematur setiap tahun karena efek dari kualitas udara yang buruk. Bahkan di daerah yang relatif "bersih", harapan hidup dipersingkat rata-rata 8, 6 bulan karena polusi dari aktivitas manusia. Tingkat kematian meningkat sebesar 0, 3 persen setiap hari untuk setiap 10 mikrogram per meter kubik peningkatan polusi atau kabut asap di suatu daerah.

WHO memperkirakan bahwa kota-kota dengan tingkat polusi yang relatif tinggi memiliki angka kematian 15 hingga 20 persen lebih tinggi daripada kota-kota dengan tingkat polusi yang relatif rendah.

Kualitas udara dalam ruangan

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, kualitas udara di dalam rumah seringkali dua hingga lima kali lebih buruk daripada di luar rumah. Setelah aktivitas tertentu, seperti mengecat atau melepas lantai, udara di rumah Anda bisa mencapai 1.000 kali lebih buruk daripada udara di luar. Hal ini disebabkan off-penyerangan dgn gas beracun dari senyawa organik volatil (VOC) yang ditemukan dalam cat, perekat dan banyak benda sehari-hari di rumah. Paparan terhadap kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan jangka pendek, serta sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Ini juga dapat memperburuk efek asma, terutama pada anak-anak. Seiring waktu, paparan ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular atau bahkan kanker.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Efek kesehatan dari kualitas udara yang buruk