Puasa dan gangguan pencernaan asam

Daftar Isi:

Anonim

Gangguan pencernaan asam dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut bagian atas. Kondisi pencernaan ini juga dikenal dengan nama dispepsia dan perut masam. Gangguan pencernaan paling sering terjadi setelah makan makanan tertentu, tetapi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat puasa. Meskipun praktik diet Anda dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, beberapa kondisi yang mendasarinya dapat menyebabkan sakit perut yang menyerupai gangguan pencernaan asam.

Diet Anda dapat menyebabkan gangguan pencernaan asam.

Gangguan pencernaan asam

Dispepsia lebih merupakan gejala daripada penyakit. Biasanya melibatkan rasa sakit menggerogoti atau membakar di daerah perut. Anda juga mungkin mengalami kembung, mulas, mual, bersendawa dan muntah. Penyebab umum gangguan pencernaan asam termasuk obat-obatan tertentu seperti obat anti-inflamasi. Rasa sakit juga dapat terjadi ketika asam lambung memasuki kerongkongan Anda, meskipun ini lebih sering terjadi setelah makan berlebihan daripada saat berpuasa. Masalah kandung empedu, pankreatitis, hepatitis dan tukak lambung dapat menyebabkan mual dan nyeri perut bagian atas. Dispepsia juga dapat terjadi tanpa alasan atau sebab yang jelas.

Puasa

Puasa terdiri dari menghilangkan asupan makanan untuk jangka waktu beberapa jam atau hari. Beberapa puasa formal memungkinkan konsumsi kaldu atau teh selama periode puasa. Banyak jenis praktik kesehatan alternatif menggunakan puasa sebagai cara untuk mengobati penyakit dan penyakit, meskipun sedikit bukti ilmiah yang ada untuk mendukung klaim manfaat kesehatan ini. Profesional medis dapat merekomendasikan puasa sementara sebelum prosedur bedah dan beberapa tes diagnostik.

Pertimbangan

Cairan dapat membantu menenangkan perut Anda, mengurangi mual dan mengurangi rasa tidak enak di mulut Anda. Teh jahe, bir jahe, teh chamomile dan kaldu dapat membantu meminimalkan gangguan pencernaan asam tanpa mengganggu puasa Anda. Beristirahat dan menghindari bau makanan yang kuat juga dapat membantu membatasi mual dan gangguan pencernaan.

Tindakan pencegahan

Puasa jangka panjang dapat meningkatkan risiko kerusakan organ, terutama pada hati dan ginjal. Hindari mengonsumsi obat antiinflamasi seperti naproxen, ibuprofen, dan aspirin, terutama saat perut kosong. Merokok dan stres dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan asam. Beritahu dokter Anda jika gejala lain seperti buang air besar, kesulitan menelan, muntah parah atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan menyertai gangguan pencernaan asam. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kondisi kesehatan serius yang tidak terkait dengan diet atau puasa Anda.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Puasa dan gangguan pencernaan asam