Di negara-negara Asia, seperti Singapura, Indonesia dan Cina, cincau adalah minuman tradisional atau makanan penutup yang dipercayai penduduk asli memiliki khasiat obat. Ini sering diklasifikasikan sebagai antioksidan, anti-kanker, antibakteri dan anti-hipertensi (yang berarti membantu melawan tekanan darah tinggi).
Tidak ada satu ton penelitian tentang cincau di luar sana, tetapi studi yang telah dilakukan pada zat agar-agar mungkin menjadi langkah pertama untuk mengkonfirmasi teori bahwa itu dapat meningkatkan kesehatan yang baik dalam beberapa cara yang berbeda.
Apa itu Jelly Rumput?
Cincau hadir dalam dua varietas: hitam dan hijau. Cincau hitam dibuat dari tanaman Mesona palustris , sedangkan Cyclea barbata Miers digunakan untuk membuat cincau hijau. Untuk membuat kedua varietas jeli kaca, daun tanaman direndam dalam air sampai terbentuk zat seperti gel.
Setelah bentuk gel, jeli sering dipotong dadu dan disajikan dengan teh susu atau bersama buah segar, seperti mangga, atau kacang merah manis. Sama seperti teh, cincau jadi mengandung senyawa fenolik dan fitokimia seperti flavonoid dan tanin (yang merupakan senyawa tumbuhan alami) yang memberikan beberapa manfaat kesehatan ketika Anda makan atau meminumnya.
Manfaat Jelly Rumput
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Food and Public Health pada Maret 2013, cincau sering digunakan untuk membantu mengurangi tekanan darah, menyeimbangkan gula darah dan melindungi dari diabetes dan penyakit hati. Laporan mencatat bahwa itu juga dapat:
- Bertindak sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas.
- Melawan bakteri yang berpotensi berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi.
- Lindungi dari kanker.
- Tingkatkan sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti dari sebuah penelitian yang dipublikasikan di Procedia Chemistry pada Desember 2014 mengamati cincau hijau, khususnya. Mereka menemukan bahwa itu mengandung flavonoid - kelas fitonutrien khusus - yang dapat membantu meningkatkan kesehatan usus (dan melawan penyakit usus), mencegah diare dan melindungi dari luka mulut dan sakit perut, selain manfaat umum lainnya dari cincau.
Tidak mau kalah, para peneliti dari laporan Oktober 2017 di Journal of Engineering and Science Research berfokus pada manfaat kesehatan dari cincau hitam. Mereka melaporkan bahwa salah satu manfaat kesehatan terbesar dari cincau hitam berasal dari sifat antioksidannya.
Karena kaya akan antioksidan, cincau hitam telah terbukti melindungi sel beta di pankreas (sel yang memproduksi insulin), yang dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Mereka juga mencatat bahwa cincau hitam dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Meskipun kecil, satu penelitian lagi, penelitian ini yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Klinis Asia Pasifik pada Januari 2018, menemukan bahwa cincau dapat membantu mengontrol kadar gula darah ketika dimakan dengan karbohidrat kompleks. Namun, manfaat yang sama tidak terlihat dengan karbohidrat sederhana.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun penelitian ini menjanjikan, penelitian tentang cincau masih sangat terbatas. Nikmati cincau sebagai bagian dari diet seimbang, tetapi jangan mengandalkan itu untuk manfaat melawan penyakit sampai penelitian lebih lanjut telah dirilis.