Efeknya tinggi

Daftar Isi:

Anonim

Makan diet tinggi kalori dapat memiliki banyak efek pada tubuh Anda, tergantung pada jenis diet tinggi kalori yang Anda konsumsi. Dalam beberapa kasus, dokter dan ahli gizi mungkin meresepkan diet tinggi kalori untuk atlet yang sangat aktif atau orang yang perlu menambah berat badan. Dalam kasus tersebut, diet tinggi kalori memiliki tujuan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan seseorang. Namun, bagi seseorang dengan tingkat metabolisme dan aktivitas rata-rata, diet tinggi kalori mungkin memiliki efek buruk, bahkan jika Anda makan makanan bergizi tinggi.

Mengkonsumsi makanan berkalori tinggi dan sarat lemak bisa memicu kenaikan berat badan. Kredit: Christine Bork / iStock / Getty Images

Berat badan

Kalori adalah ukuran energi panas. Penghitungan kalori mengukur jumlah pasokan makanan energi ke tubuh Anda. Tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi melalui metabolisme. Setiap orang memiliki tingkat metabolisme basal, yaitu tingkat di mana tubuh Anda membakar kalori untuk menopang proses kehidupan sehari-hari seperti sirkulasi, pertumbuhan, perbaikan sel, dan pernapasan. Dua faktor lain menentukan berapa banyak kalori yang dibakar tubuh Anda. Yang pertama, termogenesis, adalah jumlah energi yang dikeluarkan tubuh Anda untuk mencerna dan memproses makanan yang Anda makan. Faktor kedua adalah tingkat aktivitas fisik Anda. Semakin Anda menetap, semakin sedikit kalori yang dikeluarkan tubuh Anda dalam aktivitas. Pertambahan berat badan dari diet tinggi kalori adalah fungsi dari termodinamika. Jika Anda makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar melalui kehidupan sehari-hari, termogenesis, dan aktivitas fisik, maka Anda akan bertambah berat.

Perubahan Komposisi Tubuh

Peningkatan Risiko Penyakit Tertentu

Untuk makan diet tinggi kalori, Anda harus mengonsumsi makanan berkalori tinggi atau mengonsumsi makanan rendah kalori dalam jumlah sangat besar. Kedua jenis tempat makan ini banyak memberi tekanan pada tubuh. Makanan tinggi kalori cenderung tinggi lemak dan / atau gula. Asupan tinggi makanan ini meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu. Makan sejumlah besar makanan menekankan proses pencernaan Anda. Studi tikus dan monyet, yang diterbitkan dalam edisi Januari 2009 dari Patologi Toksikologi, memberikan beberapa bukti bahwa stres yang ditempatkan pada tubuh dengan makan banyak kalori dapat menurunkan umur panjang, dan membatasi kalori dapat meningkatkannya.

Efeknya tinggi