Cabai rawit digunakan sebagai makanan dan obat-obatan. Salah satu komponen aktifnya, capsaicin, memiliki sifat penghilang rasa sakit yang kuat dan merupakan bahan utama dari banyak krim pereda nyeri topikal. Ini juga telah digunakan dalam bentuk suplemen untuk berbagai keperluan, termasuk kesehatan pencernaan. Sebagian besar, tidak ada dosis standar resmi yang ada. Jika Anda tertarik menggunakan cabai rawit, Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dalam pengobatan herbal untuk panduan tentang dosis dan aspek lain dari penggunaan yang aman.
Informasi Dosis
Menurut Drugs.com, sebuah situs web yang mengumpulkan informasi dari berbagai database medis, dosis yang direkomendasikan untuk cabai rawit belum ditetapkan karena kurangnya penelitian klinis. Jika mengonsumsi cabe untuk meningkatkan pencernaan, University of Maryland Medical Center merekomendasikan untuk mengonsumsi 30 mg hingga 120 mg satu hingga tiga kali sehari.
Efek samping
Suplemen cabai rawit dapat mengiritasi saluran pencernaan, dan penggunaannya bisa menjadi masalah jika Anda menderita sakit maag atau borok, meskipun University of Pittsburgh Medical Center mencatat bahwa penelitian menunjukkan bahwa tampaknya tidak memperburuk borok. Efek samping potensial lainnya termasuk berkeringat, memerah, merobek, dan hidung meler. Penggunaan berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal, sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan tentang dosis yang tepat.
Interaksi Obat
Cabai rawit dapat meningkatkan penyerapan obat asma theophilin, yang dapat menyebabkan tingkat racun menumpuk di aliran darah. Jika Anda menggunakan ACE-inhibitor seperti captopril untuk mengontrol tekanan darah Anda, menggunakan ramuan ini dapat meningkatkan risiko batuk terkait dengan obat golongan ini. Menggunakan cabe pada saat yang sama dengan obat pengencer darah seperti warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan. Mungkin juga berinteraksi dengan inhibitor MAO, obat tekanan darah dan pengurang asam lambung.
Pertimbangan Lainnya untuk Digunakan
Meskipun umumnya aman dikonsumsi selama kehamilan, UMMC memperingatkan agar tidak menggunakan cabai dalam bentuk suplemen. Ini dapat masuk ke dalam ASI, jadi Anda harus menghindari suplemen saat menyusui. Jika Anda alergi terhadap pisang, alpukat, kiwi, lateks, atau kacang, Anda berpotensi mengalami reaksi karena menggunakan cabai.