Apakah olahraga memperburuk divertikulitis?

Daftar Isi:

Anonim

Divertikulosis terjadi ketika kantong kecil di usus besar menonjol keluar melalui titik-titik lemah. Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, atau NDDIC, 10 persen orang Amerika yang lebih tua dari 40, dan setengah dari orang yang lebih tua dari 60, memiliki diverticulosis. Kondisi ini disebut divertikulitis ketika kantong meradang. Sekitar 10 hingga 25 persen orang dengan diverticulosis mendapatkan diverticulitis, menurut NDDIC. Divertikulitis dapat menyebabkan terlalu banyak rasa sakit untuk berolahraga; Namun, aktivitas fisik dapat mencegah kondisi atau mengurangi beberapa gejala.

Penyebab

Kantung terbentuk ketika titik-titik lemah di usus besar Anda ditempatkan di bawah terlalu banyak tekanan dan menonjol melalui dinding usus. Tidak sepenuhnya dipahami bagaimana kantong menjadi meradang dan terinfeksi, menyebabkan divertikulitis. Menurut MayoClinic.com, peningkatan tekanan di usus dapat berdampak pada dinding kantong dan dapat menyebabkan infeksi, kantong dapat menjebak bahan feses, juga menyebabkan infeksi, atau obstruksi pada pembukaan kantong yang sempit dapat membatasi aliran darah dan menyebabkan peradangan. Peluang Anda untuk mendapatkan divertikulitis meningkat seiring bertambahnya usia, dan Anda juga berisiko lebih besar jika makan terlalu sedikit serat, mengalami obesitas, dan menjalani gaya hidup yang menetap.

Gejala

Gejala divertikulitis meliputi nyeri perut dan nyeri di sisi kiri bawah, perubahan kebiasaan buang air besar, demam, mual dan muntah, sembelit, dan diare. Gejala yang lebih parah tetapi tidak umum termasuk pendarahan kembung dan dubur.

Pengobatan

Perawatan termasuk obat-obatan, diet khusus dan istirahat. Rawat inap dan pembedahan mungkin diperlukan dalam kasus yang parah. Jika serangan divertikulitis menyebabkan perdarahan, infeksi atau banyak peradangan, segera dapatkan bantuan medis.

Latihan dan Komplikasi Divertikular

Olahraga dapat membantu Anda menghindari divertikulitis dan gejala yang menyertai kondisi tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Gastroenterology" pada tahun 2009 diikuti 47.228 laki-laki antara usia 40 dan 75 yang bebas dari penyakit pencernaan, termasuk penyakit divertikular. Laki-laki yang didiagnosis dengan penyakit divertikular selama periode penelitian diikuti dan aktivitas fisik mereka dipantau selama beberapa tahun. Ditemukan bahwa aktivitas fisik, terutama aktivitas yang kuat, dikaitkan dengan penurunan risiko divertikulitis dan perdarahan divertikular.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Apakah olahraga memperburuk divertikulitis?