Ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat-zat normal, seperti serbuk sari pohon atau rambut kucing, gejala alergi berkembang di kulit, paru-paru dan jaringan internal. Meskipun kafein banyak ditemukan dalam produk makanan, seperti kopi dan coklat, kafein juga merupakan produk obat yang memiliki efek berbeda pada pernapasan dan pembuluh darah. Perubahan kadar kafein dalam tubuh dapat memengaruhi gejala alergi pada sebagian orang.
Gejala Alergi Lingkungan
Ketika histamin meningkat akibat kontak alergi, seluruh tubuh bereaksi. Mata dan hidung gatal, batuk, napas mengi dan kulit gatal terjadi karena kadar histamin yang lebih besar pada kulit, paru-paru dan selaput lendir internal. Tubuh mengalami reaksi peradangan terhadap alergen yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, sakit kepala, dan tekanan sinus juga.
Efek Kafein pada Pernapasan
Kafein terkait erat dengan theophilin, obat resep yang digunakan untuk meningkatkan pernapasan, dan kafein sendiri telah secara eksperimental digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis asma. Ketika mengi terjadi selama reaksi alergi, saluran udara mengencang, dan kafein tampaknya membuka saluran udara ini. Namun, efek kafein dari makanan bervariasi dan kemungkinan berumur pendek.
Efek Jantung dari Kafein
Kafein dapat menyebabkan sensasi gelisah, terutama jika terlalu banyak dikonsumsi pada satu waktu. Efek samping ini dihasilkan dari peningkatan denyut jantung dan hanya terjadi dalam waktu singkat setelah menggunakan kafein. Efek yang lebih nyata pada pembuluh darah dan jantung terjadi karena penggunaan kafein secara teratur, ketika sistem jantung beradaptasi dengan tingkat kafein secara normal dalam makanan. Ketika kafein dihilangkan, sakit kepala kemungkinan dan dapat memperburuk sakit kepala yang sudah ada sebagai akibat dari reaksi alergi.
Dosis dan Peringatan Kafein
Kafein sebagai produk resep diberikan berdasarkan berat bagi bayi yang mengalami kesulitan bernafas, tetapi kafein sebagai produk makanan tidak dapat sama digunakan pada dosis yang konsisten. Meskipun kafein dapat meningkatkan gejala alergi pada paru-paru, namun perubahan kadar kafein dalam tubuh juga dapat membuat alergi bertambah parah. Alergi lingkungan harus diobati dengan membuat perubahan gaya hidup dan minum obat dengan persetujuan profesional perawatan kesehatan daripada dengan meningkatkan jumlah kafein dalam makanan.