Banyak orang mengaitkan refluks asam dengan mulas. Namun, refluks "senyap" juga memengaruhi tenggorokan dan kotak suara. Meskipun individu dengan refluks diam sering memiliki gejala yang berbeda dari mereka yang mengalami refluks asam, pengobatan diet untuk keduanya adalah sama. Makanan dan kebiasaan diet tertentu dapat memperburuk refluks sunyi, dan menghilangkan makanan ini dari diet Anda dapat membantu mengelola gejala.
Penyebab refluks
Isi asam lambung bergerak kembali ke tenggorokan dan kerongkongan menyebabkan refluks diam, juga dikenal sebagai refluks laringofaringeal. Menurut para ahli perawatan kesehatan di University of Michigan, itu diam karena banyak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki refluks diam dan mungkin tidak menyadari apa yang menyebabkan ketidaknyamanan di tenggorokan mereka. Ada berbagai faktor yang terkait dengan refluks, termasuk obesitas, kehamilan, merokok, obat-obatan tertentu dan mengalami hernia hiatal.
Gejala umum
Beberapa orang dengan penyakit ini memiliki berbagai gejala, sementara beberapa mungkin memiliki beberapa komplikasi. Gejala dapat termasuk mulas, perasaan benjolan di tenggorokan atau perlu membersihkan tenggorokan. Selain itu, suara serak, kehilangan suara, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, sakit di perut bagian atas atau batuk kering dapat terjadi.
Nutrisi dan Refluks
Kopi bersifat asam. Kredit: OlgaMiltsova / iStock / Getty ImagesSeperti yang dinyatakan oleh Academy of Nutrition and Dietetics, acid reflux dapat menurunkan kemampuan tubuh Anda untuk mencerna makanan dengan baik dan menyerap nutrisi sekaligus menyebabkan ketidaknyamanan yang mengurangi nafsu makan. Untuk menjaga kesehatan gizi Anda, menghindari makanan tertentu dapat membantu mengurangi gejala. Makanan bermasalah ini termasuk alkohol, makanan tinggi lemak atau berminyak, kopi atau teh, cokelat, makanan pedas, kafein, jus jeruk atau minuman asam. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala dari makan makanan ini, jadi penting untuk memperhatikan reaksi tubuh Anda.
Kebiasaan diet
Makan sambil duduk tegak. Kredit: Urilux / iStock / Getty ImagesSelain menghindari makanan tertentu, ada kebiasaan diet yang dapat membantu mengelola gejala. Misalnya, alih-alih makan tiga kali sehari dalam jumlah besar, makanlah dalam porsi kecil dan sering, dan hindari makanan yang tinggi lemak. Selanjutnya, duduk tegak sambil makan, tetap tegak dua hingga tiga jam sesudahnya dan jangan makan tiga jam sebelum tidur.