Santan & kanker

Daftar Isi:

Anonim

Susu kelapa dan minyak adalah bahan umum dalam masakan Thailand dan negara-negara Asia di sekitarnya. Produk kelapa tidak sepopuler di Amerika Utara, terkadang dipandang tidak sehat karena kandungan lemak jenuh yang tinggi. Asam lemak jenuh dalam santan jauh berbeda dan cenderung lebih sehat daripada yang ditemukan dalam susu sapi. Saran diet untuk beberapa pasien kanker kadang-kadang termasuk berpantang dari produk susu seperti susu sapi, meskipun santan dianjurkan sebagai alternatif yang dapat diterima. Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam santan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Konsultasikan dengan ahli onkologi tentang rekomendasi diet untuk kanker.

Segelas santan. Kredit: jaye19 / iStock / Getty Images

Santan

Santan dibuat dengan cara memarut dan memeras daging kelapa tua dari pohon kelapa. Santan kental disaring hanya sekali, sedangkan varietas yang lebih tipis disaring lebih banyak dan diencerkan dengan air. Akibatnya, santan kental lebih kaya dan mengandung lebih banyak nutrisi. Santan tinggi dalam jenis lemak jenuh yang disebut asam lemak rantai menengah, yang diproses secara berbeda dari lemak jenuh dari produk hewani. Tidak seperti lemak jenuh dari produk susu dan daging, asam lemak rantai sedang diserap dengan cepat oleh tubuh Anda dan digunakan untuk energi alih-alih disimpan dalam jaringan adiposa untuk digunakan nanti.

Manfaat Potensial

Selain merangsang metabolisme, santan membantu menyeimbangkan kadar gula darah dengan mencegah lonjakan insulin. Ini juga dianggap sebagai pencahar yang baik, menurut "Natural Standard Herb & Supplement Reference: Ulasan Klinis Berbasis Bukti." Beberapa asam lemak dalam santan, seperti asam laurat, kaprat, dan kaprilat, menunjukkan sifat antijamur, antibakteri, dan antivirus, yang dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Lebih jauh, santan mengandung kinetin riboside, senyawa yang terbukti menghambat pertumbuhan multiple myeloma dan banyak kanker lainnya dalam penelitian pada hewan, termasuk kanker prostat, usus besar dan kanker payudara serta limfoma.

Diet Kanker

Pasien dengan kanker biasanya diberikan pedoman diet yang dimaksudkan untuk membantu mencegah pertumbuhan kanker. Pedoman biasanya merekomendasikan makan lebih banyak buah dan sayuran segar, lebih sedikit makanan olahan dan abstain dari produk susu tertentu, terutama yang mengandung hormon, menurut "Panduan Lengkap Masyarakat Kanker Amerika untuk Nutrisi bagi Korban Kanker." Susu sapi, misalnya, mengandung protein yang dapat memicu reaksi peradangan dan hormon yang merangsang faktor pertumbuhan, yang merupakan kondisi yang tidak menguntungkan untuk mengobati kanker. Namun, santan sering direkomendasikan sebagai pengganti susu karena mudah dicerna dan diubah menjadi energi. Ini juga mengandung senyawa yang merangsang kekebalan.

Diskusi

Santan tidak dianggap sebagai obat yang efektif melawan kanker oleh otoritas medis saat ini. Penelitian pada hewan yang dilakukan pada beberapa senyawa dalam santan cukup menggembirakan, tetapi dibutuhkan lebih banyak penelitian pada manusia sebelum rekomendasi dibuat. Namun, santan dapat menjadi minuman yang lebih aman dan lebih tepat daripada susu sapi untuk beberapa pasien kanker, terutama mereka yang menderita kanker prostat atau kanker payudara. Konsultasikan dengan ahli gizi yang berspesialisasi dalam kanker tentang bagaimana pilihan makanan dapat memengaruhi perkembangan kanker.

Santan & kanker