Intoleransi cokelat pada anak-anak

Daftar Isi:

Anonim

Cokelat adalah favorit banyak anak, sering dikaitkan dengan liburan, ulang tahun, dan perayaan lainnya. Produk cokelat sering mengandung banyak bahan, beberapa di antaranya mungkin bermanfaat, tetapi banyak di antaranya dapat memicu reaksi negatif atau intoleransi. Intoleransi makanan dan alergi sering terjadi pada anak-anak dan dapat salah didiagnosis sebagai kondisi dan penyakit lainnya. Jika Anda melihat gejala pada anak Anda setelah dia makan cokelat atau makanan lain, konsultasikan dengan dokter Anda, ahli gizi atau spesialis alergi tentang kemungkinan penyebab dan solusi.

Intoleransi makanan

Intoleransi terhadap makanan tertentu sangat umum di kalangan anak-anak dan tetap relatif umum hingga dewasa. Intoleransi makanan mirip dengan alergi makanan, dengan perbedaan sering dalam tingkat gejala. Intoleransi seringkali menghasilkan gejala yang lebih ringan daripada reaksi alergi. Akibatnya, intoleransi makanan lebih sulit untuk didiagnosis karena dapat meniru kondisi lain, seperti infeksi ringan, kelelahan, dan gangguan pencernaan. Mendiagnosis intoleransi makanan semakin diperumit dengan fakta bahwa anak-anak mengalami kesulitan dalam menggambarkan gejala dan mengomunikasikan ketidaknyamanan mereka.

Masalah dengan Cokelat

Intoleransi terhadap cokelat sangat umum di kalangan anak-anak karena produk cokelat sering mengandung berbagai bahan yang memicu masalah pencernaan dan reaksi alergi tingkat rendah. Bahan umum dalam produk cokelat termasuk kakao, gula, susu, gluten, kafein, kacang-kacangan, pewarna makanan dan zat tambahan lainnya. Akibatnya, mungkin bukan cokelat yang menyebabkan masalah anak Anda; melainkan, mungkin jamur atau racun yang berhubungan dengan kacang, atau intoleransi produk susu, menurut buku "Nutrisi Kontemporer: Pendekatan Fungsional." Selain itu, mungkin anak Anda tidak toleran terhadap lebih dari satu bahan. Kafein dan sirup jagung fruktosa tinggi juga biasanya menghasilkan gejala pada anak-anak.

Gejala Intoleransi Makanan

Gejala intoleransi cokelat berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada bahan yang terlibat. Gejala ringan termasuk ruam kulit, gangguan pencernaan, mual, perut kembung, kelelahan, sakit kepala, batuk dan pilek, menurut buku "Nutrisi Kesehatan Masyarakat." Gejala yang lebih serius termasuk gatal-gatal, gangguan pernapasan, pusing, sensasi terbakar di tenggorokan, pembengkakan di mulut dan di sekitar wajah, kecemasan, masalah perilaku, muntah dan diare. Jika anak Anda tampak bingung atau bingung atau sulit bernapas, segera dapatkan bantuan medis.

Rekomendasi

Memahami komponen cokelat mana yang menyebabkan kesusahan anak Anda adalah penting dan dapat diselesaikan dengan tes alergi. Jika kacang menjadi masalah, misalnya, belilah cokelat yang bebas kacang dan tidak dibuat berdampingan dengan produk yang mengandung kacang. Jika susu adalah masalahnya, belilah cokelat hitam dengan persentase kakao yang tinggi. Jika kakao yang menjadi masalah, maka pertimbangkan suguhan manis lainnya yang dibuat dengan madu, stevia atau pemanis alami lainnya. Secara umum, semakin gelap cokelat, semakin banyak bubuk kakao yang dikandungnya.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Intoleransi cokelat pada anak-anak