Minuman berkarbonasi & sindrom iritasi usus

Daftar Isi:

Anonim

Satu dari lima orang Amerika memiliki sindrom iritasi usus besar, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Kondisi ini menyebabkan berbagai gejala yang dapat membuat makan atau bahkan menjalani hari Anda menjadi sulit. Meskipun menjauhi makanan berlemak mungkin tampak jelas, minuman berkarbonasi juga dapat memicu gejala IBS. Jika Anda sering memiliki sekaleng soda di dekat Anda sepanjang hari, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi gastrointestinal.

Soda dengan kafein dapat memicu sakit perut dan memperburuk konstipasi.

Apa itu IBS?

Apa yang menyebabkan sindrom iritasi usus besar masih belum jelas, tetapi fungsi kekebalan tubuh, infeksi bakteri dan usus besar yang sangat sensitif adalah beberapa teori. Nyeri perut dan kembung adalah gejala umum. Perubahan kebiasaan buang air besar - termasuk episode diare atau sembelit - juga merupakan tanda utama IBS. Namun, sangat penting bagi Anda untuk melaporkan perubahan tersebut ke dokter karena dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius. Baik stres dan diet dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan IBS.

Efek Karbonasi

Asupan minuman berkarbonasi Anda juga dapat memengaruhi manajemen IBS Anda. Minuman ini berkontribusi terhadap penumpukan gas di daerah perut. Ketika gas tidak lewat, ia menumpuk di usus, menyebabkan kembung. Kembung ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut, termasuk rasa sakit yang tumpul dan tajam di daerah tersebut. Minuman berkarbonasi adalah salah satu penyebab utama dari efek ini dan harus dihindari jika Anda menderita IBS.

Pengaruh Kafein & Pemanis

Kafein hadir dalam banyak minuman berkarbonasi juga menjadi perhatian jika Anda memiliki IBS. Kafein dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut. Jika IBS Anda cenderung bermanifestasi melalui episode diare, menjauhi kafein adalah penting karena dapat memperburuk kondisi Anda. Di sisi lain, minum minuman berkafein juga dapat berkontribusi terhadap sembelit dengan memperburuk dehidrasi, menurut National Cleesthouse Information Digestive Diseases. Pemanis yang sering digunakan dalam minuman berkarbonasi dapat memperburuk gejala IBS juga karena efek pencahar mereka.

Memeriksa Diet Anda

Mengurangi atau menghapus minuman berkarbonasi dari diet Anda mungkin memiliki dampak besar pada bagaimana perasaan Anda saat Anda berurusan dengan efek IBS. Namun, sejumlah makanan dan minuman lain juga dapat menyebabkan rasa sakit, tidak nyaman, kembung, dan fungsi usus yang tidak normal. Konsumsi barang-barang berkafein lainnya, seperti cokelat dan kopi, harus dipertimbangkan. Komponen diet lain yang lebih cenderung memperburuk gejala IBS termasuk makanan berlemak, makanan besar dan produk susu. Menyimpan buku harian tentang apa yang Anda makan dan ketika Anda memiliki gejala akan membantu Anda menentukan makanan dan minuman apa yang harus dihindari.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Minuman berkarbonasi & sindrom iritasi usus