Biji jintan hitam asli dari Asia barat daya. Mereka biasanya digunakan untuk keperluan kuliner dalam pembuatan permen dan persiapan minuman keras karena aroma dan rasanya pahit yang menyengat. Biji jintan hitam telah digunakan selama berabad-abad untuk tujuan medis. Sebuah studi dalam "Phytotherapy Research" bulan Agustus 2000 mengukuhkan keberadaan bahan kimia dalam biji jintan hitam yang menawarkan manfaat antioksidan, terutama bahan kimia thymoquinone. Antioksidan membersihkan tubuh dari radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan penyakit. Konsumsi biji jintan hitam dianggap sebagai herbal, pengobatan alternatif dan harus diambil di bawah arahan dokter.
Manfaat Kanker
Beberapa studi ilmiah meneliti efektivitas thymoquinone dari biji jintan hitam untuk perawatan kanker. Sebuah studi dalam edisi 2010 "Nutrisi dan Kanker" menunjukkan bahwa thymoquinone mempromosikan efek anti-inflamasi, menghambat pertumbuhan dan proliferasi sel kanker dan bahkan menyebabkan kematian sel dalam sel kanker. Penelitian ini sebagian besar dilakukan dalam kultur sel, tetapi hasilnya mendorong pemeriksaan lebih lanjut thymoquinone dalam uji klinis yang melibatkan populasi manusia.
Manfaat Sistem Kekebalan Tubuh
Ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa konsumsi biji jintan hitam memberikan manfaat pada sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi dalam edisi Juni 2010 "Immunopharmacology and Immunotoxicology" mengevaluasi penggunaan biji jintan hitam pada sistem kekebalan mata pelajaran yang terpapar radiasi gamma. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa subjek yang diberikan minyak biji hitam secara oral mengalami lebih sedikit gangguan sistem kekebalan tubuh akibat paparan radiasi daripada subjek penelitian yang tidak diobati. Hasil penelitian ini menunjukkan minyak dari biji jintan hitam menawarkan perlindungan sistem kekebalan tubuh dari paparan radiasi.
Manfaat Anti-bakteri
Studi ilmiah juga menunjukkan bahwa biji jintan hitam dapat menawarkan manfaat sebagai agen anti-bakteri. Satu studi meneliti efek biji jinten hitam terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang resisten methicillin, yang umumnya dikenal sebagai MRSA. Studi ini, yang diterbitkan dalam edisi Juli-Agustus dari "Journal of Ayub Medical College, " menunjukkan bahwa biji jintan hitam menawarkan efek penghambatan terhadap beberapa jenis metaphill Staphylococcus aureus yang resisten metisilin. Hasil ini penting karena Staphylococcus aureus yang resisten metisilin dapat menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga penggunaan biji jintan hitam dapat menjadi lebih lazim dalam pengobatan metafilin Staphylococcus aureus yang resisten metisilin jika resistensi terjadi.
Manfaat Epilepsi
Ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa pemberian biji jintan hitam dapat menawarkan manfaat anti-kejang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Medical Science Monitor, " lebih dari 15 persen kasus epilepsi pada anak-anak resisten terhadap pengobatan walaupun obat anti-epilepsi tersedia secara luas. Studi ini meneliti penggunaan ekstrak dari biji jintan hitam pada 23 anak-anak, usia 13 bulan hingga 13 tahun, dengan gangguan kejang refraktori. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan yang signifikan dari frekuensi kejang pada kelompok yang diobati dengan ekstrak biji jintan hitam.