Meskipun susu sapi mendominasi di AS, susu kambing sebenarnya adalah susu pilihan dunia. Ini terkenal karena rasanya yang manis dan agak asin. Saat dikonsumsi, biasanya dalam bentuk susu murni atau susu evaporasi, tetapi juga bisa dimakan sebagai keju. Menurut World Healthiest Foods, situs web yang dijalankan oleh Yayasan George Mateljan, susu kambing dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi.
Kalsium dan Fosfor
Seperti susu sapi, susu yang diproduksi oleh kambing mengandung kalsium dan fosfor dalam jumlah tinggi. Faktanya, kandungannya berkisar dari sekitar 0, 78 mg hingga 0, 83 mg per 100 gram susu, kata Pusat Penelitian dan Informasi Susu Universitas California. Itu sebenarnya lebih tinggi dari persentase yang ditemukan dalam susu sapi. Faktanya, setiap cangkir susu kambing mengandung 32, 6 persen dari nilai kalsium harian yang dibutuhkan orang dewasa dan 27 persen kebutuhan fosfor harian. Kalsium membantu membangun tulang yang lebih kuat, melindungi sel-sel usus besar, mengurangi gejala sindrom pramenstruasi dan mencegah sakit kepala migrain.
Mempromosikan Produksi Energi
Susu kambing adalah sumber vitamin B2 yang baik, yang juga disebut sebagai riboflavin. Riboflavin adalah kunci kemampuan tubuh untuk mendapatkan dan mempertahankan energi. Ini dilakukan dengan menempel pada enzim protein yang memungkinkan untuk produksi energi berbasis oksigen. Selain itu, sebenarnya melindungi energi yang sudah tersimpan di dalam tubuh sehingga dapat digunakan di masa depan. Menurut situs Makanan Sehat Dunia, satu cangkir susu kambing mengandung 20 persen dari nilai harian untuk riboflavin.
Mudah Dicerna
Beberapa senyawa anti-inflamasi ditemukan dalam susu kambing. Salah satu senyawa antiinflamasi utama tersebut adalah oligosakarida, juga disebut sebagai molekul gula rantai pendek. Molekul-molekul ini memudahkan manusia untuk mencerna susu. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami reaksi alergi terhadap susu sapi mungkin tidak terpengaruh secara negatif oleh susu kambing. Itu termasuk bayi dan anak-anak.