Minyak kemenyan berasal dari resin pohon Boswellia serrata. Beberapa minyak aromaterapi, parfum, dan beberapa jenis dupa mengandung minyak ini. Pengobatan Ayurvedic, perawatan kesehatan tradisional India, juga menggunakan minyak kemenyan untuk mengobati beberapa kondisi. Dalam pengobatan Barat, minyak kemenyan sangat menarik karena sifat anti-inflamasinya, menurut Pusat Kanker Sloan-Kettering Memorial. Beberapa efek samping mungkin terjadi, tetapi MSKCC mencatat bahwa kemenyan tampaknya memiliki efek negatif lebih sedikit daripada obat yang mengobati kondisi peradangan, seperti steroid dan obat antiinflamasi non-steroid.
Efek Samping Gastrointestinal
Efek samping gastrointestinal dimungkinkan ketika mengambil minyak kemenyan, menurut Referensi Desktop Dokter. Mereka mungkin termasuk sakit perut, mual, sakit perut, sensasi terbakar atau perasaan kenyang yang tidak menyenangkan. Minyak kemenyan juga bisa membuat sakit perut atau sakit perut yang parah.
Efek Pengencer Darah
Minyak kemenyan memiliki efek pengencer darah dan dapat meningkatkan risiko perdarahan abnormal, seperti dicatat oleh University of Maryland Medical Center. Ini terutama menjadi perhatian bagi orang-orang dengan kelainan pendarahan, atau siapa pun yang minum obat atau herbal lain dengan efek anti-koagulan, seperti warfarin, heparin, ibuprofen, aspirin atau ginkgo biloba. Siapa pun yang dijadwalkan untuk prosedur bedah atau gigi harus berhenti minum minyak kemenyan sebelumnya.
Reaksi alergi
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap minyak kemenyan. Tanda-tanda seperti yang tercantum oleh Referensi Desktop Dokter termasuk ruam atau gatal-gatal, kulit gatal atau bengkak, kesulitan bernafas, sesak di tenggorokan atau dada, dan nyeri dada. Reaksi alergi terhadap minyak kemenyan harus dianggap sebagai darurat medis.